Nextren.com -Rusia kembali memamerkan senjata nuklir andalannya di tengah krisis Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.
Pada Minggu (1/5), Rusia memamerkan kemampuan drone nuklir bawah air bernama Poseidon.
Drone nuklir tesebut berbentuk torpedo yang mampu membawa hulu ledak nuklir dengan daya ledak tinggi.
Rusia mengklaim torpedo nuklir Poseidon mampu meluluhlantakkan Inggris dalam sekali serangan.
Baca Juga: Ancaman Perang Dunia Nuklir Makin Nyata: NATO Sudah Bergerak, Amerika Serikat Bagi-bagi Hulu Ledak
Presenter TV nasional Rusia, Dmitry Kiselyov memamerkan Poseidon dengan detail kemampuan yang mengerikan.
Kiselyov mengatakan bahwa Poseidon mampu mendekati targetnya dengan menyelam di kedalaman 1Km.
Drone nuklir bawah air ini diklaim mampu menyelam dengan kecepatan 200Km per jam.
Kiselyov dengan bangga menyebutkan bahwa drone bawah air Rusia ini tak dapat dihentikan.
Baca Juga: Rusia Disebut Punya 'Rencana Besar' pada 9 Mei, Ukraina Harus Bersiap!
Bisa Picu Tsunami
Rusia mengklaim bahwa Poseidon memiliki hulu ledak nuklirberkekuatan 100 megaton.
Kekuatan ledakan tersebut dipercaya oleh pihak Rusiamampu menciptakan tsunami besar dengan tinggi gelombang mencapai 500 meter.
Ledakan yang dihasilkan Poseidon juga diklaim mampu menenggelamkan seluruh pulau Inggris dengan radiasi mematikan.
Baca Juga: China Bersiap! Jika Invasi Taiwan, Efek Sanksi Ekonomi Negara Barat Bakal Lebih Parah dari Rusia
Tanggapan Pengamat Militer
Terlepas dari klaim Rusia, Poseidon merupakan torpedo nuklir yang juga dikenal dengan nama Status-6.
Dilansir dari Euronews, Poseidon telah dikembangkan sejak 2015 sebagai bagian dari proyek senjata nuklir bawah air.
Proyek senjata tersebut berfokus pada daya rusak sebuah wilayah negara dengan membuat area kontaminasi radioaktif yang sangat luas.
Sidharth Kaushal peneliti kekuatan laut dan pertahanan di organisasi think tank pertahanan dan keamanan RUSI mengatakan bahwaPoseidon memiliki panjang sekitar 20 meter dengan jarak tempuh 10.000Km.
Pernyataan Sidharth didukung oleh jurnalis teknologi persenjataan David Hambling yang mengatakan bahwa torpedo nuklir tersebut memiliki daya jelajah yang sangat luas.
David Hambling juga mengkonfirmasi bahwa Poseidon memiliki kecepatan yang sangat tinggi.
Kaushal menekankan bahwa serangan torpedo nuklir Poseidon sangat sulit untuk dipatahkan karena kecepatannya yang sangat tinggi.
"Ini lebih sulit untuk dipatahkan karena sangat sedikit negara yang siap untuk bertahan melawan torpedo nuklir, terutama yang memiliki kecepatan tinggi," ujar Kaushal seperti dilansir dari Euronews.
Baca Juga: Rusia Dikeroyok Amerika dan negara NATO, Gawat Perang Dunia 3 Sudah di Depan Mata!
Kendati demikian, David Hambling mengatakan bahwa kemampuan Poseidon untuk menciptakan tsunami 500 meter sangat tidak realistis.
Ia mengatakan bahwa tak ada senjata nuklir yang mampu menciptakan tsunami dari ledakan senjata nuklir.
"Anda membutuhkan energi yang sangat besar untuk menciptakan itu (tsunami), bahkan lebih dari yang anda bisa dapatkan dari ledakan nuklir," ujar David Hambling seperti dilansir dari Euronews.
(*)