Ancaman Perang Dunia Nuklir Makin Nyata: NATO Sudah Bergerak, Amerika Serikat Bagi-bagi Hulu Ledak

Selasa, 03 Mei 2022 | 22:07
Wikimedia Commons

Ilustrasi truk tempur Rusia membawa rudal balistik yang berisi bahan-bahan nuklir

Nextren.com - Eskalasi Perang Rusia Ukraia makin meningkat, bahkan bisa memicu perang nuklir dan perang dunia 3.

Masyarakat dunia kini dikhawatirkan dengan adanya ancaman perang nuklir.

Perang yang ditakutkan bakal menjadi perang dunia III itu terasa makin menjadi kenyataan dengan pergerakan yang dilakukan Amerika Serikat.

Negeri Paman Sam itu dikabarkan ingin bagi-bagi hulu nuklir. Sementara NATO punya sebuah rencana gila.

Untuk melawan Rusia, NATO ingin bagi-bagi hulu ledak nuklir.

Hulu ledak nuklir ini akan dibagikan NATO kepada anggotanya atau negara yang mereka anggap Sekutu.

Baca Juga: Sekjen PBB: Kemungkinan Krisis Ukraina-Rusia Bisa Jadi Perang Nuklir

Syarat penerima nuklir ialah negara anggota wajib memiliki F-35.

"Kami mempercepat proses modernisasi F-35 dan membawa pesawat tempur generasi kelima ini ke dalam latihan dan pelatihan bersama," Jessica Cox, direktur kebijakan nuklir NATO

Dia mengatakan dalam diskusi online yang diselenggarakan oleh Center for International Deterrence.

Pasalnya F-35 bisa menembakkaan rudal berhulu ledak nuklir.

"Pada akhir dekade, hampir semua Sekutu akan dilengkapi dengan F-35," tambahnya.

Tapi negara yang diberi hulu ledak nuklir harus mengikrarkan janji setianya kepada NATO.

Maksudnya jika NATO mengikrarkan perang terhadap bangsa lain maka anggota wajib ikut memerangi tanpa alasan apapun.

Finlandia yang tengah berusaha bergabung dengan NATO bisa jadi calon penerima hulu ledak nuklir.

Finlandia juga telah berencana membeli 60 unit F-35.

Bila sampai Finlandia diberi nuklir, maka mereka berkesempatan menjajal langsung panasnya ancaman Rusia.

Baca Juga: Makin Panas! Polandia Bersedia Tampung Senjata Nuklir AS untuk Hadapi Ancaman Rusia

Sebab Rusia tak akan tinggal diam bila Finlandia jadi sarang nuklir NATO.

Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir dengan Alasan Ini

Pejabat yang mengurusi tentang kebijakan keamanan Rusia menyatakan, negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (22/3/2022).

Pernyataan itu dirilis setelah hampir empat minggu lamanya Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina. Sebelumnya, muncul kekhawatiran Barat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir.

Peskov mengeluarkan pernyataan dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.

"Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir."

"Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami, ujarnya.

Dia menambahkan, "Tidak ada alasan lain yang disebutkan dalam teks itu."

Baca Juga: Beginilah Daya Rusak Nuklir Milik Rusia dan 8 Negara Lainnya

Kantor berita Interfax melaporkan, Putin bulan lalu memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi.

Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret: "Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan." (*)

Artikel ini tayang di tribunpalu.com, dengan judul: NATO Sudah Bergerak Ancaman Perang Nuklir Makin Nyata: Amerika Serikat Bagi-bagi Hulu

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya