Follow Us

Di Tengah Perang, Hanya Indonesia yang Mampu Datangkan Vladimir Putin dan Mengajaknya Bicara

None - Rabu, 11 Mei 2022 | 19:46
Presiden Joko Widodo (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) di KTT APEC, Beijing
Kompas.com

Presiden Joko Widodo (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) di KTT APEC, Beijing

Tak Melibatkan Rusia, Sulit Cari Solusi

Lyudmila Vorobiev menilai kebijakan “Negara Barat” untuk mengisolasi dan mengeluarkan Rusia tak hanya dari G20 tapi juga forum internasional, merupakan tindakan yang tidak logis.

Pasalnya, akan sulit menyelesaikan berbagai isu ekonomi dunia saat ini tanpa melibatkan Rusia sebagai salah satu pemain penting di dalamnya.

“Kebijakan barat (sanksi) hanya seolah-olah mengabaikan Rusia, tapi nyatanya itu tidak serta merta membuat Rusia lenyap."

"Bagaimana itu bisa membantu menyelesaikan krisis?” ujar Vorobiev dalam wawancara eksklusif bersama dengan Kompas.com bertajuk Unlocking Podcast 05 – Lyudmila Vorobieva: G20 Should Focus on Global Economic Issues.

Baca Juga: Rusia Pamer Torpedo Nuklir 'Poseidon': Bisa Picu Tsunami 500 Meter Hingga Radiasi Mematikan

Seruan aksi boikot disadari merupakan keputusan masing-masing negara, namun Vorobiev tetap berharap hal itu tak perlu dilakukan.

Jika protes itu dilakukan pun kata dia, G20 tetap akan menjadi forum yang relevan, karena kebanyakan negara anggotanya secara positif mendukung agenda tahun ini.

Rusia mengapresiasi posisi pemerintah Indonesia yang menegaskan bahwa G20 harus fokus pada masalah ekonomi global yang sangat penting untuk seluruh dunia.

Isu politik yang tidak relevan dinilai tidak seharusnya diseret dalam agenda G20, karena bisa memecah dan mengalihkan perhatian dari masalah utama krisis global.

“Kami mendukung prioritas yang telah diidentifikasi oleh presiden Indonesia di G20, terutama untuk pemulihan ekonomi global setelah Pandemi Covid-19, penguatan sistem kesehatan, transisi energi dan transisi digita.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest