Ia menginginkan seluruh Eropa mengembargo komoditas ekspor Rusia seperti bahan bakar dan senjata berat.
"Ini adalah garis merah yang harus menghancurkan ekonomi despotisme. Kami menuntut embargo penuh seluruh bahan bakar dari Rusia dan senjata berat 2UA," tulis Klympush Ivanna.
Resimen sayap kanan, Azov pertama kali melaporkan bahwa Rusia menggunakan semacam aerosol beracun dalam perang.
Zat tersebut dijatuhkan dari pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh tentara Rusia.
Azov mengklaim bahwa terdapat 3 orang yang memiliki tanda-tanda keracunan bahan kimia.
Baca Juga: Eropa Akan Hentikan Pembelian Batubara Rusia, Indonesia Kecipratan Untung?
Hingga berita ini diturunkan, Rusia belum memberikan keterangan apapun mengenai tuduhan penggunaan senjata kimia.
Selain itu, tuduhan Rusia menggunakan senjata kimia ini belum bisa diverifikasi secara penuh.
Tetap ikuti Nextren untuk perkembangan informasi berikutnya.
(*)