Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina membuat Amerika Serikat dan negara sekutunya di NATO marah besar.
Sejak serangan Rusia ke Ukraina, AS dan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ke sektor ekonomi Rusia, baik perusahaan, pejabat dan individu, serta embargo bank.
Banyak perusahaan besar dari negara Barat berhenti beroperasi di Rusia atau menarik diri dari proyek investasi di Rusia.
Namun setelah sanksi dari semua penjuru dunia, ekonomi Rusia tidak ambruk juga.
Ternyata ketahanan ekonomi Rusia itu buah dari kecerdikan Presiden Vladmir Putin.
Baca Juga: NATO Mulai Pecah, PM Polandia Sebut Jerman Halangi Sanksi ke Rusia, Musuh Dalam Selimut?
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyebutkan saksi ekonomi dari banyak negara untuk Rusia ternyata tidak mempan.
Sebuah laporan berita TASS (Rusia), 2 April 2022, melaporkan tentang situasi Rusia setelah menerima sanksi dari Amerika dan negara lain di berbagai belahan dunia.
"Hingga saat ini, sanksi yang kami berikan kepada Rusia belum efektif," kata Morawiecki.
Indikator utama tercermin dalam nilai tukar mata uang Rusia, Rubel.
Setelah sanksi yang bertubi-tubi, nilai tukar Rubel bukannya turun tapi malah kembali nilai yang sama saat Rusia memulai serangannya ke Ukraina.