Nextren.com -Perang Rusia dan Ukraina membawa dampak besar bagi kondisi politik antar negara anggota NATO.
Baru-baru ini, muncul bibit-bibit perpecahan antara anggota NATO yang melibatkan 3 negara yaitu Jerman, Perancis, dan Polandia.
Bibit perpecahan muncul setelah Polandia melayangkan kritik bernada tuduhan kepada Perancis dan Jerman tentang kebijakan mereka yang menghalangi sanksi berat ke Rusia.
Baca Juga: Hari Sial Gak Ada yang Tahu! Ini 5 Titik Lokasi Kamera ETLE di Jalan Tol!
Dilansir dari Reuters, Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengungkapkan bahwa Jerman adalah penghalang utama untuk memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
PM Polandiamengatakan hal tersebut dalam sebuah konferensi pers pada Senin (5/4/2022).
Komentar pedas PM Polandia terhadap Jerman muncul setelah terpilihnya Viktor Orban sebagai Perdana Menteri Hungaria.
Viktor Orban sendiri memenangkan pemilihan nasional Hungaria pada hari Minggu (3/4/2022).
"Kita harus melihat bahwa terlepas dari bagaimana kita mendekati Hungaria, ini adalah kemenangan keempat (Viktor Orban) dan kita harus menghormati pemilihan yang demokratis... Jermanlah yang menjadi penghalang utama sanksi (ke Rusia)," ujar Morawiecki.
Baca Juga: Presiden China Minta Uni Eropa Lebih Independen, Jangan Mau Jadi Boneka AS!
Kritik Mateusz Morawicki terhadap Jerman didukung olehwakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski.
Dilansir dari The Local, Kaczynski secara tegas mengungkapkan bahwa Jerman dan Perancis memberi dukungan kepada Moskow.
"Jerman, seperti Perancis memiliki bias yang kuat dalam mendukung Moskow," ujar JaroslawKaczynski kepada jurnalis Die Welt.
Lebih jauh lagi,Kaczynski menuduh Jerman pura-pura 'tak melihat' kekejaman yang dilakukan rezim Vladimir Putin.
"Selama bertahun-tahun, pemerintah Jerman tak ingin melihat apa yang dilakukan Rusia di bawah kepemimpinan Putin dan kami melihat hasilnya hari ini," sambung Kaczinski.
Baca Juga: Rusia Diam-Diam Kumpulkan Jutaan Data Pengguna iOS, Apa Tujuannya?
Kritik kerasKaczynski terhadap Jerman disebabkan karena Jerman gagal mengirimkan bantuan senjata yang cukup ke Ukraina dan menolak embargo atas impor minyak dari Rusia.
"Penting untuk diketahui bahwa Rusia mendapat 4 hingga 5 kali lebih banyak pendapatan dari penjualan minyaknya daripada penjualan gas," ujarKaczynski.
"Kami tidak dapat terus mendukung kekuatan besar Rusia secara permanen dengan membayarnya miliaran euro," imbuhnya.
Baca Juga: Rusia 'Tersenyum' saat Harga Pertamax Naik Jadi Rp 16.000 di Indonesia
Belum ada komentar dari pemerintah Jerman seputar kritik pedas Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri Polandia.
Bagaimanapun, saling menuduh dan menyalahkan tak akan membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia.
(*)