Follow Us

Somasi ke GoFood GrabFood dan ShopeeFood, Akibat Jualan Daging Anjing

None - Rabu, 08 September 2021 | 18:25
Ilustrasi Menu festival daging anjing di China
ABC

Ilustrasi Menu festival daging anjing di China

Baca Juga: Grab Indonesia Digugat Pemilik Kedai Kopi di Purwokerto Karena Muncul Toko Fiktif

Selain itu, Radynal juga mengatakan, pihaknya secara rutin akan mengedukasi merchant mengenai kebijakan tersebut serta secara aktif melakukan pengawasan menu konten yang ketat.

"Bagi merchant yang melakukan pelanggaran, kami akan segera memberikan sanksi mulai dari penghapusan menu, penutupan merchant secara sementara, hingga permanen," katanya.

Tanggapan GoFood

Hal serupa juga dilakukan oleh GoFood. VP Corporate Affairs Food & Groceries Gojek Rosel Lavina mengatakan, pihaknya secara tegas melarang adanya penjualan daging anjing dijual di dalam platform-nya.

Hanya saja ia mengakui, ada beberapa merchant nakal yang masih menjual daging tersebut.

"Secara jelas kita melarang ada penjualan daging hewan seperti daging monyet dan daging anjing dijual. Bahkan larangan ini sudah ada dikontrak kita dengan pihak merchant, yang pasti kita melarang itu," kata Rosel.

Hingga saat ini, lanjut dia, pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut dan jika memang terbukti ditemukan ada merchant yang menjual daging anjing tersebut, GoFood akan mengambil langkah tegas.

"Kalau terbukti kita take down dan kita remove, karena mereka sudah melanggar aturan kesepakatan dikontrak," kata Rosel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapan GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood Usai Disomasi karena Fasilitasi Penjualan Daging Anjing"Penulis : Elsa Catriana

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest