Apple juga menerangkan bahwa fitur ini hanya menganalisis gambar di perangkat, sehingga tak mengubah jaminan keamanan dan privasi pesan tersebut.
Ketika akun anak menerima gambar seksual secara eksplisit, gambar akan diburamkan dan muncul peringatan.
Orang tua juga akan diberi peringatan ketika anak mereka mendapat gambar sensitif.
Baca Juga: Google Tambahkan Label Privasi di Play Store, Jamin Keamanan Pengguna!
Kemudian, Apple juga menjelaskan teknologi yang digunakan di fitur pendeteksi konten sensitif di iCloud.
Fitur pendeteksi konten sensitif di iCloud dirancang untukmeminimalisir konten sensitif dalam platform tersebut tanpa memberikan informasi kepada Apple tentang foto/video apapun selain foto/video yang cocok dengan kriteria konten sensitif.
Selain itu, fitur ini hanya berfungsi di perangkat pengguna yang telah memilih untuk menggunakan iCloud Photos untuk menyimpan foto mereka.
Pekan lalu, pengamat privasi, Edward Snowden dan organisasi pembela hak digital EFF secara terang-terangan menentang fitur pendeteksi konten sensitif yang bakal dirilis Apple.
Snowden menyoroti kekhawatiran bahwa Apple akan meluncurkan sebuah fitur pengawasan massal ke seluruh dunia.
Sementara itu, EFF merasa kecewa atas kebijakan baru Apple dan membandingkannya dengan aplikasi Whatsapp yang tengah berbenah untuk lebih menghargai privasi pengguna.
EFF juga mengungkapkan bahwa pengguna Apple harus sadar bahwa fitur pendeteksi konten sensitif ini merupakan sebuah penurunan privasi untuk pengguna iCloud, bukan peningkatan.
Baca Juga: Instagram Tiba-Tiba Ubah Kebijakan Privasi, Facebook Klaim Lebih Aman