Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Aplikasi point of sale (POS) Qasir berencana untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Perusahaan penyedia jasa layanan kasir digital tersebut mengungkapkan bahwa rencananya itu dilatarbelakangi oleh besarnya angka digitalisasi yang terjadi selama masa pandemi.
Dalam pertemuan terbatas dengan media secara virtual, di hari Selasa (27/4), CEO Qasir, Michael Lim menyatakan bahwa adopsi digital terjadi karena didorong oleh kebutuhan masyarakat yang menginginkan belanja secara non-tunai atau cashless.
Baca Juga: Ransomware Jadi Tantangan Industri yang Ingin Amankan Data Secara Digital
"Di Qasir sendiri kami melihat jumlah store yang menggunakan layanan Qasir untuk transaksi pembayaran secara cashless tumbuh dari 25.000 menjadi 700.000 outlet," ucap Michael.
"Ini jumlah UMKM yang mengadopsi digital, ada 5 kali lipat dalam kurun waktu setahun," lanjutnya.
Michael turut menjelaskan bahwa pertumbuhan itu terjadi sejak awal masa pandemi di Tanah Air hingga saat ini.
Selain itu, jumlah transaksi di aplikasi Qasir juga terpantau meningkat cukup pesat.
Menurut klaim perusahaan, Qasir mengalami jumlah transaksi sebesar Rp 200 miliar sebelum ada pandemi.
Baca Juga: Qasir Jadi Start Up Baru yang Bisa Digunakan Oleh Para Pengusaha UMKM