Follow Us

Konten Politik di Facebook Indonesia Segera Dibatasi, Jadi Sejuk Nih!

None - Kamis, 11 Februari 2021 | 17:00
Ilustrasi Facebook
recode

Ilustrasi Facebook

Nextren.com - Selain hal keseharian, Facebook telah menjadi ajang perdebatan dan gagasan, terutama tentang perpolitikan.

Padahal bicara politik di media sosial yang bisa dibaca semua orang, bisa menimbulkan perpecahan dan ketidaknyamanan karena begitu besarnya perbedaan pandangan.

Bahkan kita sering mendengar permusuhan antar sahabat atau keluarga, setelah berdebat keras di media sosial, termasuk Facebook.

Karena itu, Facebook mulai memperketat penyebaran konten berbau politik, khususnya yang muncul di News Feed.

Baca Juga: Kominfo Temukan Ribuan Hoax Sepanjang Tahun 2019, Tema Politik Paling Banyak!

Kebijakan itu mulai diberlakukan untuk sejumlah kecil pengguna di tiga negara, yaitu Indonesia, Kanada, dan Brasil, kemudian akan disusul AS dalam beberapa waktu ke depan.

News Feed merupakan lini masa yang berisi konten apa yang dilihat oleh pengguna Facebook, seperti status pengguna lain hingga grup.

Director Product Management Facebook Aastha Gupta mengatakan, kebijakan ini akan berlaku dalam waktu yang sementara.

Artinya, Facebook belum menerapkan aturan ini secara permanen.

Gupta mengatakan, selama beberapa bulan ke depan, Facebook akan mempelajari dan memahami beragam preferensi masyarakat terhadap konten politik dan menguji sejumlah pendekatan.

"Sebagai langkah pertama, kami akan mengurangi sementara distribusi konten politik di News Feed untuk sebagian kecil orang di Kanada, Brasil, dan Indonesia minggu ini, serta AS dalam beberapa minggu mendatang," ungkap Gupta.

Gupta menambahkan, pada tahap awal ini Facebook akan melihat dan menganalisis seberapa besar pengaruh aturan baru ini di setiap negara.

"Selama pengujian awal ini, kami (Facebook) akan mengeksplorasi berbagai cara untuk memilah konten politik yang muncul di News Feed."

"Dari situ, kami akan melihat dan bisa memutuskan metode apa yang akan kami gunakan di masa mendatang," lanjut Gupta.

Baca Juga: Spotify Blokir Iklan Politik di Tahun 2020, Ikuti Google dan Twitter

Konten politik tidak dihapus

Kendati demikian, Gupta menegaskan bahwa aturan ini bukan berarti Facebook akan menghapus atau melarang konten berbau politik, melainkan hanya mengurangi rekomendasi konten-konten tersebut kepada pengguna.

"Penting untuk diperhatikan bahwa kami tidak menghapus konten politik dari Facebook sama sekali."

"Tujuan kami adalah untuk menjaga pengguna untuk menemukan dan berinteraksi dengan konten politik di Facebook, sambil menghormati selera setiap orang di News Feed mereka," kata Gupta.

Beberapa waktu lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga menjelaskan hal senada.

Facebook sendiri belakangan mengalami banyak masalah lantaran penanganannya terhadap konten politik, khususnya dari fitur grup Facebook.

Konten yang berkaitan dengan politik itu pun tak jarang membuat pengguna merasa tidak nyaman.

"Salah satu masukan teratas dari pengguna kami adalah mereka tidak tertarik dengan hal-hal berbau politik karena menggangu pengalaman mereka ketika menggunakan layanan kami," jelas Zuckerberg.

Baca Juga: Google Berencana Membatasi Iklan Berbau Politik di YouTube dan Hasil Pencarian

Zuckerberg juga mengatakan, langkah membatasi konten politik ini dilakukan agar tidak menjadi sebuah percakapan khusus yang berpotensi dapat memecah belah.

Ia mengatakan, pengguna masih tetap dapat berdiskusi tentang politik atau bergabung dalam grup politik tertentu jika diinginkan.

Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.

"Karena diskusi politik itu bisa untuk mengatur gerakan akar rumput, menentang ketidakadilan, atau belajar dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda," kata Zuckerberg.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Indonesia" Penulis : Conney Stephanie

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest