Follow Us

Xiaomi Patenkan Teknologi yang Bisa Mengetahui Kesehatan Baterai

Zihan Fajrin - Rabu, 10 Februari 2021 | 12:30
Xiaomi Mi 9T Pro
stuff.tv

Xiaomi Mi 9T Pro

Nextren.com - Di era saat ini smartphone mulai dihadirkan dengan baterai berukuran besar dan fast charging tidak ketinggalan.

Namun Xiaomi sepertinya memikirkan hal lain untuk kesehatan baterai smartphone miliknya.

Xiaomi mempatenkan teknologi kesehatan baterai ini untuk mencegah hal yang terjadi di smartphone sebelum hadirnya baterai built-in.

Ya, smartphone pada zaman tersebut masih memiliki masalah paling umum dengan baterai smartphone yaitu pembengkakan baterai.

Baca Juga: Cara Mudah Ganti Watch Face Mi Band 5 Dengan Foto Kamu Sendiri

Pembengkakan baterai merupakan tanda penuaan baterai, tetapi bisa juga menunjukkan risiko baterai lainnya.

Adapun Xiaomi sebenarnya mengirim paten pada 20 Januari 2017, namun baru disetujui 9 Februari 2021.

Judul patennya adalah Metode dan Perangkat Perluasan Baterai, diciptakan oleh Luo Wenhui dan diperkirakan sebagai metode untuk mendeteksi baterai buldge dan mengingatkan pengguna.

Di paten tersebut terdapat keterangan yang sudah diartikan oleh Gizchina, sebagai berikut.

Intinya teknologi yang dibuat Xiaomi berkaitan dengan metode untuk mendorong ekspansi baterai.

Xiaomi akan menyusun perangkat meliputi kompartemen baterai, penutup belakang baterai, keramik piezoelektrik, dan sirkuit deteksi arus.

Keramik piezoelektrik disusun pada sisi dalam penutup belakang baterai dengan posisi menghadap baterai atau bagian bawah kompartemen baterai.

Dalam paten dijelaskan, rangkaian deteksi arus dihubungkan ke keramik piezoelektrik dan digunakan untuk mendeteksi sinyal arus yang dibangkitkan oleh keramik piezoelektrik.

Baca Juga: CEO Xiaomi Pastikan Seri Mi MIX 4 akan Diluncurkan Tahun Ini

Ketika keramik piezoelektrik menghasilkan sinyal arus, ini menunjukkan bahwa tingkat ekspansi baterai melebihi ambang batas ekspansi.

Dengan penjelasan tersebut menunjukkan teknologi ini dapat secara efektif memprediksi kapan ada baterai buldge.

Sehingga pengguna dapat menghindari risiko ekspansi baterai lithium yang berlebihan.

Dalam mengembangkan teknologi kesehatan baterai, Xiaomi pastinya memerlukan biaya lebih yang telah terjawab oleh Lei Jun, CEO Xiaomi.

Lei Jun menjawab Xiaomi menginvestasikan 10 miliar US Dollar dalam penelitian dan pengembangan tahun lalu.

Pada 2021, Jun mengatakan dalam suatu acara, Xiaomi akan terus mempertahankan investasi tinggi dalam penelitian dan pengembangan teknologi.

Menurut lei Jun, pengeluaran perseroan akan naik 30 hingga 40 persen.

Sehingga akan ada kemungkinan menghabiskan $ 13 miliar hingga $ 14 miliar tahun ini.

Baca Juga: Xiaomi Perkenalan Konsep HP Masa Depan Layar Penuh Tanpa Port

(*)

Source : Gizchina

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest