Follow Us

Bylock, Apps yang Bisa Bikin 150 Ribu Orang Ditangkap dan Dipenjara

Kama - Jumat, 26 Januari 2018 | 17:52
Bylock, aplikasi ini menyebabkan 150 ribu orang ditangkap
Sputnik

Bylock, aplikasi ini menyebabkan 150 ribu orang ditangkap

Laporan Wartawan Nextren, Kama Adritya

Nextren.grid.id - Pernahkah kamu terpikir, bahwa hidup kamu bisa mendadak hancur hanya gara-gara sebuah aplikasi yang berada di smartphone?

Ada sebuah aplikasi yang bernama Bylock, di mana aplikasi ini telah membuat 150 ribu orang kehilangan pekerjaannya dan bahkan sampai ditangkap dan dipenjara.

(BACA: Deretan Produk Infinix Rp 1 Jutaan Ini Cocok Buat Anak Kuliahan)

Bylock adalah aplikasi untuk mengirimkan pesan atau chat messenger yang dirilis pada tahun 2014 dan ditutup pada tahun 2016 lalu.

Bisa dibilang Bylock ini adalah aplikasi versi sederhananya WhatsApp, namun memiliki fitur kerahasiaan yang tinggi seperti aplikasi Telegram.

Kamu bisa saling berkomunikasi dengan orang lain, cukup dengan memasukkan nama usernya saja. Semua pembicaraan antar user ini akan dienkripsi dan tidak bisa disadap.

Hal ini membuat aplikasi ini cocok untuk membicarakan hal-hal rahasia. Termasuk untuk membicarakan rencana kudeta terhadap pemerintah.

Inilah yang membuat kenapa aplikasi ini kemudian menjadi aplikasi terlarang di Turki.

Penampilan aplikasi Bylock yang menghancurkan hidup banyak orang
Bylock

Penampilan aplikasi Bylock yang menghancurkan hidup banyak orang

(BACA: Xiaomi Redmi 5A Warna Biru Akan Hadir di Flash Sale Lazada Berikutnya)

Kejadian kudeta yang terjadi di masa kepemimpinan Presiden Erdogan di tahun 2016 yang bisa digagalkan tersebut disinyalir terjadi akibat koordinasi lewat aplikasi Bylock ini.

Presiden Erdogan yang murka langsung membumi-hanguskan para pemberontak, termasuk dengan cara melarang penggunaan aplikasi Bylock.

Bahkan, Erdogan mengambil langkah lebih jauh dengan menganggap semua pengguna Bylock adalah pengkhianat negara.

Sehingga, jika ada warga Turki yang kedapatan telah mendownload atau pernah menggunakan aplikasi Bylock ini, maka orang tersebut akan segera ditangkap atau minimal terpaksa kehilangan pekerjaan.

Menurut data, ada sekitar 500 ribu orang yang mendownload aplikasi ini, serta 215 ribu user yang terdaftar. Namun menurut pemerintah Turki, ada sekitar 100 ribuan pengguna aktif dari aplikasi ini.

Kudeta terhadap pemerintah Erdogan di Turki, memicu pemburuan pengguna Bylock
Strait

Kudeta terhadap pemerintah Erdogan di Turki, memicu pemburuan pengguna Bylock

(BACA: Spesifikasi Vivo Y55s, Hape yang Juga Dijual Flash Sale di Lazada)

Razia untuk mencari para pengguna Bylock pun dilakukan secara offline maupun online. Setiap pengguna hape akan diperiksa apakah pernah menggunakan aplikasi Bylock atau tidak. Begitu juga dengan cara mencari jejak digital orang-orang yang pernah mendownloadnya lewat Internet.

Hasilnya ada sekitar 150 ribu orang yang masuk ke dalam daftar tersangka. Satu per satu mereka ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Sayangnya, kebanyakan dari mereka yang ditangkap adalah mereka yang tidak bersalah. Padahal mereka tidak tahu menahu dan bahkan sama sekali tidak pernah menggunakan aplikasi Bylock.

Diperkirakan ada sekitar 30 ribu orang tak bersalah yang turut terjaring oleh razia pemerintah Turki tersebut.

Lalu mengapa bisa sebanyak itu yang tertangkap?

Ternyata aplikasi Bylock ini juga menggunakan cara licik untuk menyebarkan aplikasi mereka secara ilegal.

Mereka menggunakan program sederhana untuk mengelabui orang agar mengunduh aplikasi ini secara tidak sadar.

Tuncay Beşikçi, ahli forensik digital yang mencoba membebaskan mereka yang tak bersalah
Turks Time

Tuncay Beşikçi, ahli forensik digital yang mencoba membebaskan mereka yang tak bersalah

(BACA: Foto Instagram Ternyata Bisa Jadi Duit, Begini Cara Cek Jualnya)

Program ini disusupkan ke dalam aplikasi lain seperti aplikasi pengingat waktu shalat dan aplikasi musik Feezy. Program ini membuka pop up window berukuran 1 pixel sehingga mata kita tidak dapat melihatnya.

Pop up ini membawa korban ke dalam website-nya Bylock. Sehingga secara tidak sadar, orang tersebut seolah-olah menggunakan Bylock dan tercatat ke dalam jejak digital yang digunakan untuk memburu para pemberontak.

Maka tak heran kalau ada 30 ribu orang tak bersalah yang kena imbas pemberontakan ini.

Sialnya, keberadaan program ini baru saja ditemukan. Sehingga butuh waktu untuk melakukan pengecekan terhadap mereka yang tak bersalah.

Ahli forensik digital, Tuncay Beşikçi adalah yang menemukan keberadaan program tersebut. Sehingga dirinya berjuang untuk membersihkan nama mereka yang terjerat kasus ini.

Usaha Beşikçi membuahkan hasil. Pemerintah Turki mengeluarkan daftar yang terdiri dari 11.480 orang yang telah dibersihkan namanya.

Namun, masih ada lebih dari separuhnya yang belum mendapatkan keadilan.

(BACA: 3 Alasan Mengapa Infinix Zero 5 X603 Jadi Hape Layak Beli 2018)

Betapa mengerikannya dampak sebuah aplikasi dan program sederhana ini jika jatuh di tangan orang yang salah. (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest