Saat ini Pertamina sudah bisa memetakan tata niaga SPBU.
"Kami bisa tahu penyaluran BBM solar subsidi, kami bisa tahu siapa yang "kencing" di jalan," ungkap dia.
Baca Juga: Industri Digital Tidak Bisa Stand Alone, Harus Berkolaborasi
Sebab, seluruh mobil tangki Pertamina sudah dipasang alat untuk terpantau keberadaannya.
Selain itu juga volume yang ada juga terpantau dengan detil dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) sampai ke SPBU.
"Kalau menyusut, berarti ada indikasi. Bisa saja kencing, bisa saja memang mobil tangki melewati daerah dingin," terang dia.
Mas'ud menjelaskan, kini tata niaga hilir Pertamina terbuka secara transparan.
Secara internal pihaknya bisa membuat bisnis baru dengan data-data yang sudah diperoleh dalam penjualan BBM di SPBU.
Menariknya lagi, Pertamina bisa mengetahui stok BBM di sebuah SPBU karena akan ada peringatan dini jika tanda sudah merah atau stok sudah mulai habis di tangki timbun.
"Berkat teknologi Telkom, seluruh SPBU di Indonesia saya bisa pantau real time, tidak akan ada lagi kelangkaan BBM," ungkap dia.
Dia menjelaskan, saat ini jika ada stok BBM di SPBU kosong maka akan ada peringatan dan pemilik harus segera membeli BBM ke TBBM terdekat.
Baca Juga: Mall Online FFFest Telkomsel Ajak UMKM Lokal Lebih Digital dan Produktif