Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat aktivitas sekolah dilakukan secara daring atau online.
Siswa-siswi di beberapa daerah Indonesia sudah mulai terbiasa dengan skema pembelajaran dengan internet ini.
Tak sedikit menganggap bahwa dengan platform digital, belajar bisa membuat anak dapat belajar lebih efektif.
Baca Juga: TikTok di Amerika Tidak Jadi Diblokir, Hakim Blokir Larangan Trump
"Pengadopsian teknologi dalam dunia pendidikan itu merupakan suatu keniscayaan, yang akhirnya didorong dengan terjadinya pandemi," ungkap Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI), Muhammad Ramli Rahim.
Ia pun menyebut bahwa digitalisasi di dunia pendidikan ini dapat membuat guru-guru dapat mengembangkan potensinya.
Hal itu jelas agar bisa menyampaikan materi pengajaran yang efektif.Mengapa bisa demikian?
Sebab di saat kelas online marak dilakukan, banyak platform-platform media sosial yang menjadi alternatif media belajar anak.
Salah satu contoh media sosial yang saat ini marak digunakan adalah TikTok.
Baca Juga: Cara Masuk FYP di TikTok Lewat 3 Aplikasi Edit Video Keren Ini
Oleh sebab itu, IGI dan TikTok Indonesia pun secara resmi melakukan kerja sama guna mendorong proses belajar secara digital bagi para pelajar.
"Di TikTok, kami memahami bagaimana tantangan bagi edukasi terutama para guru di era pandemi ini," ungkap Head of User & Content Operaions TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra, pada pertemuan media virtual, Selasa (24/11).
Pihak TikTok mengklaim bahwa semenjak adanya kampanye #SamaSamaBelajar pada bulan Juni lalu.
Baca Juga: Mau Musik Kamu Viral di TikTok? Begini Tips dari Musisi Dipha Barus
Saat ini konten edukasi sudah menjadi yang terpopuler ke dua di platform TikTok.
Angga menyebutkan kalau konten tersebut sudah ditonton sekitar 38 milyar kali.
Terlepas dari kerja sama yang dilakukan IGI dan TikTok, keduanya mengaku tidak ingin menggantikan belajar mengajar yang berjalan seperti biasa.
Namun kehadiran TikTok dijadikan sebagai wadah baru untuk penambahan konten pendidikan.
Jadi secara jelas bahwa kerja sama antara TikTok dan IGI akan dijadikan sarana bagi guru untuk berkembang mengikuti zaman.
Baca Juga: Ternyata Billie Eilish Pernah Pakai Nama Alay Untuk Akun TikTok, Duh Ketahuan Deh
Sebab meski nantinya program belajar sudah kembali normal (tatap muka), namun guru juga tetap harus memaksimalkan penggunaan media sosial.
Selain alasan tersebut, "Panduan Komunitas" di aplikasi TikTok juga menjadi salah satu alasan mengapa platformnya tidak ingin menjadi pengganti PJJ.
Seperti yang kita tahu, TikTok memberikan batas usia minimal pengguna berusia 14 tahun ke atas.
Baca Juga: TalkInc dan TikTok Ajak Generasi Muda Berkampanye Diet Kantong Plastik
Tapi untuk pengguna yang ingin belajar di TikTok, orang tua bisa memanfaatkan fitur Family Pairing.
Fitur tersebut memungkinkan orang tua menautkan akun TikTok mereka ke akun anak yang di bawah ketentuan.
Para orang tua juga bisa mengatur konten serta privasi di akun anak.
(*)