"Di TikTok, kami memahami bagaimana tantangan bagi edukasi terutama para guru di era pandemi ini," ungkap Head of User & Content Operaions TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra, pada pertemuan media virtual, Selasa (24/11).
Pihak TikTok mengklaim bahwa semenjak adanya kampanye #SamaSamaBelajar pada bulan Juni lalu.
Baca Juga: Mau Musik Kamu Viral di TikTok? Begini Tips dari Musisi Dipha Barus
Saat ini konten edukasi sudah menjadi yang terpopuler ke dua di platform TikTok.
Angga menyebutkan kalau konten tersebut sudah ditonton sekitar 38 milyar kali.
Terlepas dari kerja sama yang dilakukan IGI dan TikTok, keduanya mengaku tidak ingin menggantikan belajar mengajar yang berjalan seperti biasa.
Namun kehadiran TikTok dijadikan sebagai wadah baru untuk penambahan konten pendidikan.
Jadi secara jelas bahwa kerja sama antara TikTok dan IGI akan dijadikan sarana bagi guru untuk berkembang mengikuti zaman.
Baca Juga: Ternyata Billie Eilish Pernah Pakai Nama Alay Untuk Akun TikTok, Duh Ketahuan Deh
Sebab meski nantinya program belajar sudah kembali normal (tatap muka), namun guru juga tetap harus memaksimalkan penggunaan media sosial.
Selain alasan tersebut, "Panduan Komunitas" di aplikasi TikTok juga menjadi salah satu alasan mengapa platformnya tidak ingin menjadi pengganti PJJ.
Seperti yang kita tahu, TikTok memberikan batas usia minimal pengguna berusia 14 tahun ke atas.