Follow Us

Hacker Misterius Berperan Ala 'Robin Hood', Sumbangkan Uang Hasil Serangan Digital

None - Rabu, 21 Oktober 2020 | 15:00
Ilustrasi Hacker
New York Post

Ilustrasi Hacker

Nextren.com - Sebuah kelompok hacker yang melakukan aksi peretasan telah menyumbangkan uang curian mereka untuk amal.

Aktifitas ini merupakan kejahatan dunia maya pertama yang misterius dan membingungkan para ahli.

Melansir BBC, para peretas mengklaim telah memeras jutaan dolar dari sejumlah perusahaan.

Namun kemudian mereka mengatakan ingin "menjadikan dunia tempat yang lebih baik".

Baca Juga: Kisah Mahasiswa Membuat Blog Palsu Pakai AI, Ramai di Berita Hacker

Dalam sebuah posting di web gelap, geng hacker tersebut memposting tanda terima sebesar US$ 10.000 dalam bentuk sumbangan Bitcoin untuk dua badan amal.

Salah satunya, Children International, yang mengatakan tidak akan menerima uang tersebut.

Langkah tersebut dipandang sebagai perkembangan yang aneh dan meresahkan, baik secara moral maupun hukum.

BBC mewartakan, dalam postingan blog pada 13 Oktober, para peretas mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan perusahaan besar yang menguntungkan dengan serangan ransomware mereka.

Serangan tersebut menyandera sistem TI organisasi sampai uang tebusan dibayarkan.

Kelompok hacker itu menulis, "Kami pikir adil bahwa sebagian dari uang yang telah dibayarkan perusahaan akan disumbangkan."

"Tidak peduli seberapa buruk menurut Anda pada pekerjaan kami, tapi kami senang mengetahui bahwa kami membantu mengubah hidup seseorang. Hari ini kami mengirimkan sumbangan pertama."

Penjahat dunia itu maya memposting donasi bersama dengan tanda terima pajak yang mereka terima, dengan imbalan 0,88 Bitcoin yang telah mereka kirim ke dua badan amal, The Water Project dan Children International.

Baca Juga: Kejahatan Siber Terus Mengintai, Milyaran Data Pengguna Terancam Dicuri

Bakal dikembalikan

Sementara itu, aktifitas lembaga Children International adalah mendukung anak-anak, keluarga, dan komunitas di India, Filipina, Kolombia, Ekuador, Zambia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Seorang juru bicara Children International mengatakan kepada BBC, "Jika sumbangan itu terkait dengan seorang peretas, kami tidak berniat menyimpannya".

Sementara The Water Project, yang bekerja untuk meningkatkan akses ke air bersih di sub-Sahara Afrika, belum menanggapi permintaan komentar dari BBC.

Brett Callow, Analis dari perusahaan keamanan dunia maya Emsisoft mengatakan, "Pencapaian seperti apa yang diharapkan para penjahat untuk memberikan sumbangan ini sama sekali tidak jelas."

"Mungkin itu membantu meredakan rasa bersalah mereka? Atau mungkin karena alasan egois mereka ingin dianggap sebagai Robin Hood daripada pemeras yang tidak berhati nurani."

"Apa pun motivasi mereka, itu pasti langkah yang sangat tidak biasa dan, sejauh yang saya tahu, pertama kalinya grup ransomware menyumbangkan sebagian dari keuntungan mereka untuk amal."

Kelompok peretas Darkside ini relatif baru muncul, tetapi analisis pasar mata uang kripto mengonfirmasi, bahwa mereka secara aktif memeras dana dari para korban.

Ada juga bukti bahwa mereka mungkin memiliki tautan ke kelompok penjahat dunia maya lain, yang bertanggung jawab atas serangan profil tinggi terhadap perusahaan termasuk Travelex, yang dilumpuhkan oleh ransomware pada Januari.

Baca Juga: Inilah 7 Cara Hacker Meretas Akun Media Sosial, Sering Tidak Disadari!

Cara peretas menyumbangkan dana untuk amal juga mungkin menjadi penyebab keprihatinan penegak hukum.

Penjahat dunia maya menggunakan layanan yang berbasis di AS bernama The Giving Block, yang digunakan oleh 67 organisasi nirlaba berbeda dari seluruh dunia termasuk Save The Children, Rainforest Foundation, dan She's The First.

The Giving Block menggambarkan dirinya secara online sebagai "satu-satunya solusi khusus nirlaba untuk menerima donasi mata uang kripto".

Perusahaan ini didirikan pada 2018 dan menawarkan 'jutawan' mata uang kripto agar mampu memanfaatkan "insentif pajak yang sangat besar untuk menyumbangkan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya langsung ke nirlaba".

The Giving Block mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak mengetahui sumbangan ini dibuat oleh penjahat dunia maya.

Bunyi pernyataannya, Kami masih berupaya untuk menentukan apakah dana ini benar-benar dicuri.

"Jika ternyata sumbangan ini dilakukan dengan menggunakan dana curian, tentu saja kami akan mulai mengembalikannya kepada pemilik yang sah."

Perusahaan tidak mengklarifikasi apakah ini berarti mengembalikan uang yang dicuri kepada penjahat, atau mencoba mencari tahu korban kriminal mana yang ingin diganti dan bagaimana caranya.

Baca Juga: 900 Lebih Data VPN Perusahaan Dilaporkan Tersebar di Forum Hacker

The Giving Block, yang juga merupakan pendukung mata uang kripto, menambahkan, "Fakta bahwa mereka menggunakan kripto akan membuatnya lebih mudah untuk menangkapnya, jadi bukan lebih sulit menangkapnya."

Namun, The Giving Block belum memberikan detail tentang informasi apa yang mereka kumpulkan tentang para pendonornya.

Sebagian besar layanan yang membeli dan menjual koin digital seperti Bitcoin mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka, tetapi tidak jelas apakah ini telah dilakukan di sini.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Misterius, peretas 'Robin Hood' sumbangkan uang curian ke badan amal

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest