Follow Us

Internet WiFi dan Kuota Data yang Kita Pakai Melewati Jaringan Kabel Bawah Laut Puluhan Ribu KM

None - Selasa, 06 Oktober 2020 | 20:49
Ilustrasi proses pemasangan kabel bawah laut
mathscinotes

Ilustrasi proses pemasangan kabel bawah laut

Baca Juga: Fiberisasi XL Axiata Capai 200 Kota dan Kabupaten, Antisipasi Jaringan 5G

Bakal "mampir" ke darat

Tak selamanya di bawah laut, aneka kabel ini bakal dinaikkan ke permukaan dan "mampir" pada satu titik di suatu kawasan atau negara.

Titik ini biasa dijuluki dengan landing points.

Kabel bawah laut AAG sendiri, yang panjangnya mencapai 20.000 km, memiliki sejumlah landing points yang berada di luar wilayah Indonesia (daftarnya bisa dilihat di tautan berikut) dan memiliki kapasitas transmisi data maksimum hingga 1,92 TB per detik.

Berikut ilustrasi panjang kabel AAG yang menghubungkan beberapa negara Asia dengan Amerika Serikat, dengan titik landing points yang diwakili dengan lingkaran berwarna putih.

Baca Juga: Kasus Pengrusakan Kabel Fiber Optik Bawah Laut Dimenangkan oleh Triasmitra, Angin Segar Bagi Dunia Internet Indonesia

Bisa dilihat, kabel AAG tampak menghubungkan beberapa wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan Amerika Serikat
(Submarinecablemap.com)

Bisa dilihat, kabel AAG tampak menghubungkan beberapa wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan Amerika Serikat

Lantas, apakah kabel bawah laut AAG yang diperbaiki bisa memengaruhi layanan internet di Indonesia?

Indonesia andalkan AAG?

Johar Alam Rangkuti, Chairman Internet Data Center (IDC) Indonesia mengatakan bahwa sekitar 90 persen trafik internet di Indonesia masih mengandalkan kabel bawah laut SeaMeWe-3, bukan AAG.

Sehingga, pemerliharaan kemarin seharusnya tidak begitu berpengaruh terhadap layanan internet di Indonesia.

Ilustrasi jalur kabel bawah laut SeaMeWe-3 bisa disimak di gambar berikut.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest