Mulai dari gempa bumi, angin topan, hingga kebakaran hutan dengan menggunakan kekuatan cloud.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mi Account di Hape Xiaomi, Segera Buat Yuk!
Dengan menerapkan prinsip yang sama, inisiatif tersebut juga telah diaplikasikan pada penanganan pandemi Covid-19.
Gunawan juga menginformasikan bahwa guna meringankan beban biaya yang perlu ditanggung,AWS juga mempunyai inisiatif yang bernama AWS Disaster Response Credits.
Ibarat penggunaan pulsa, AWS Disaster Response Credits dapat dibelanjakan untuk mengakses layanan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Insentif tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada organisasi-organisasi yang berada di garis depan pertempuran melawan Covid-19, terutama mereka yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Baca Juga: XL Axiata dan Google Cloud Kerja Bareng Alihkan 70 Persen Beban Kerja ke Cloud
Namun, perlu dipertimbangkan bahwa penghematan biaya bukanlah solusi satu-satunya maupunyang paling utama.
Yang menjadi pertanyaan terbesar adalah, bagaimana organisasi dapat bertahan hidup, bahkan setelah credits tersebut habis.
Organisasi wajib berpikir jauh ke depan tentang strategi keberlangsungan yang tepat serta bagaimana berinovasi dengan biaya yang relatif lebih rendah dan proporsional dengan kebutuhannya, disokong oleh arsitektur yang tepat pula.
AWS memberikan solusi, seperti Amazon Workspace (desktop), Amazon Connect (contact center), Amazon Chime (untuk pertemuan virtual), dan Amazon Workdocs (untuk mengedit dokumen).