Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Bahan Bakar D100 Sukses Diuji di Toyota Innova, Dibuat Dari 100 Persen Sawit Dengan Teknologi ITB dan Pertamina

None - Selasa, 16 Juni 2020 | 21:15
Petugas menunjukkan sampel bahan bakar minyak (BBM) B-20, B-30, dan B-100 di Jakarta, Selasa (26/2/2019)
Kontan

Petugas menunjukkan sampel bahan bakar minyak (BBM) B-20, B-30, dan B-100 di Jakarta, Selasa (26/2/2019)

Nextren.com - Janji Presiden Jokowi membuat bahan bakar dengan memakai 100% nabati sudah terwujud.

Adalah Pertamina Research & Technology Center (RTC)-ITB yang merealisasikan hal itu dengan meluncurkan produk D100 hari ini.

Sebagai uji coba, Toyota Inova sudah memakai produk D100 dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan memakai bahan bakar minyak (BBM).

Bedanya, produk D100 ini sangat ramah lingkungan.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo optimistis Indonesia mampu mendorong penggunaan alternatif energi untuk menekan impor minyak dan gas bumi.

Baca Juga: Begini Asal Muasal Teknologi Optikal Zoom di Smartphone, Serasa DSLR!

Saat ini, Indonesia telah memulai program B20 yang merupakan campuran solar dengan 20% biodiesel.

Selanjutnya, Indonesia bergerak menuju penggunaan B30. Jokowi optimistis penggunaan biodiesel ini akan lebih banyak pada masa mendatang.

"Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa membuat B100," ujar Jokowi dalam beberapa kesempatan.

Program 100% memakai sumber daya nabati untuk bahan bakar tampaknya kini menjadi kenyataan.

Pertamina hari ini meresmikan ujicoba produk 100% memakai sawit atau dinamakan Bahan Bakar Sawit (BBS).

Baca Juga: Samsung Hadirkan UV Sterilizer, Bisa Bunuh Kuman 99 Persen Dalam 10 Menit

Program dengan nama Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) kini sudah diproduksi sebanyak 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.

RBDPO adalah minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya.

Uji coba pengolahan produksi yang dilakukan pada 2-9 Juli 2020 tersebut merupakan ujicoba ketiga setelah sebelumnya melakukan uji coba mengolah RBDPO melalui co-processing hingga 7.5% dan 12,5%.

Keberhasilan tersebut mendapat dukungan penuh Pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Unit DHDT Refinery Unit (RU) II Dumai Rabu (15/7) sekaligus menerima contoh produk D-100 dari Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Baca Juga: StartUp Jepang Buat Teknologi Masker Untuk New Normal, Canggih Loh!

Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengawal implementasi Program Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, khususnya kelapa sawit, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan di Pertamina, khususnya di Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu."

"Keberanian yang diambil Pertamina ini luar biasa, prosesnya sejak tahun 2019 sampai hari ini juga sangat cepat. Kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” ucapnya.

Baca Juga: Inilah Alasan Sony Merancang Desain Bodi Jumbo di PS5

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah kepada Pertamina untuk mewujudkan produk bahan bakar dengan menyerap bahan baku dalam negeri, dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan ketahanan energi nasional.

“Terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuhnya kepada Pertamina."

"Dari uji coba ini menunjukkan bahwa dari sisi kilang dan katalis kita sudah siap, selanjutnya kita perlu memikirkan agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai,” kata Nicke.

Menurut Nicke, hadirnya inovasi yang menghasilkan produk green energy tersebut telah menjawab tantangan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus tantangan penyerapan minyak sawit.

Baca Juga: Mengenal AniMe Matrix dan 4 Mode yang Ada di Laptop Gaming ROG Zephyrus G14 Series

Saat ini produksi minyak sawit mencapai angka 42 hingga 46 Juta Metric Ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11,5%.

Pada saat yang bersamaan, di kilang Plaju, Pertamina juga akan membangun unit green diesel dengan kapasitas produksi sebesar 20.000 barel per hari.

“Hal ini membuktikan bahwa secara kompetensi dan kapabilitas Pertamina pada khususnya dan anak negeri pada umumnya, memiliki kemampuan dan daya saing dalam menciptakan inovasi."

Baca Juga: Ajak Boikot Huawei, AS Tawarkan Dana ke Berbagai Negara Untuk Ganti 5G Huawei

"Terbukti bahwa kita mampu memproduksi bahan bakar reneawable yang pertama di Indonesia dan hasilnya tidak kalah dengan perusahaan kelas dunia," ujarnya.

Pengolahan RBDPO menjadi D-100 di kilang Dumai, lanjutnya, dapat direaksikan dengan bantuan katalis dan gas hidrogen untuk menghasilkan product Green Diesel.

“Katalis yang digunakan adalah Katalis Merah Putih yang produksi putra putri terbaik bangsa di Pertamina Research and Technology Centre bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung,” ungkap Nicke.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Produk D100, bahan bakar 100% sawit besutan Pertaminahttps://industri.kontan.co.id/news/produk-d100-bahan-bakar-100-sawit-besutan-pertaminaReporter: Azis Husaini

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x