Menurut Nicke, hadirnya inovasi yang menghasilkan produk green energy tersebut telah menjawab tantangan energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus tantangan penyerapan minyak sawit.
Baca Juga: Mengenal AniMe Matrix dan 4 Mode yang Ada di Laptop Gaming ROG Zephyrus G14 Series
Saat ini produksi minyak sawit mencapai angka 42 hingga 46 Juta Metric Ton dengan serapannya sebagai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sekitar 11,5%.
Pada saat yang bersamaan, di kilang Plaju, Pertamina juga akan membangun unit green diesel dengan kapasitas produksi sebesar 20.000 barel per hari.
“Hal ini membuktikan bahwa secara kompetensi dan kapabilitas Pertamina pada khususnya dan anak negeri pada umumnya, memiliki kemampuan dan daya saing dalam menciptakan inovasi."
Baca Juga: Ajak Boikot Huawei, AS Tawarkan Dana ke Berbagai Negara Untuk Ganti 5G Huawei
"Terbukti bahwa kita mampu memproduksi bahan bakar reneawable yang pertama di Indonesia dan hasilnya tidak kalah dengan perusahaan kelas dunia," ujarnya.
Pengolahan RBDPO menjadi D-100 di kilang Dumai, lanjutnya, dapat direaksikan dengan bantuan katalis dan gas hidrogen untuk menghasilkan product Green Diesel.
“Katalis yang digunakan adalah Katalis Merah Putih yang produksi putra putri terbaik bangsa di Pertamina Research and Technology Centre bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung,” ungkap Nicke.
Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Produk D100, bahan bakar 100% sawit besutan Pertaminahttps://industri.kontan.co.id/news/produk-d100-bahan-bakar-100-sawit-besutan-pertaminaReporter: Azis Husaini