Follow Us

Layanan Kesehatan Ternyata Telah Menjadi Target Serangan Siber

Zihan Fajrin - Selasa, 14 Juli 2020 | 13:00
Ilustrasi pemeriksaan oleh dokter
Tribunnews

Ilustrasi pemeriksaan oleh dokter

Untuk melindungi diri dari pelanggaran, organisasi layanan kesehatan memerlukan strategi keamanan yang menyeluruh.

Strategi terbaik adalah pendekatan sistematis yang menguji kerentanan seluruh perangkat terkoneksi untuk menemukan ancaman keamanan dan mengurutkannya berdasarkan tingkatprioritas untuk diatasi dengan segera.

Baca Juga: Inilah 4 Upaya Pemerintah Mengatasi Serangan Siber di Dunia Digital

Pembaruan perangkat lunak serta perbaikan (patch) secara berkala juga tidak kalah penting, begitu pula dengan penggantian peralatan yang sudah ketinggalan zaman dengan perangkat baru yang dilengkapi sistem keamanan bawaan.

Perangkat multifungsi seperti pencetak dan perangkat pencitraan sering kali terlewat dari prosespeninjauan keamanan karena tidak dianggap sebagai ancaman.

Namun kenyataannya, data yang ditangani kedua perangkat ini jauh lebih banyak ketimbang yang selama ini kita sadari.

Masalah keamanan tersembunyi dalam organisasi layanan kesehatan, data menunjukkan betapa sering dan berbahayanya pelanggaran keamanan yang terjadi di dunia layanan kesehatan.

Baca Juga: Kebocoran Data Sudah Lama Terjadi, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

Selama tahun 2019, di Amerika Serikat ditemukan 1.473 pelanggaran data yang mengungkap lebih dari 168,68 juta rekaman sensitif di seluruh industri.

Namun serangan siber bukan satu-satunya ancaman yang membahayakan.

Berdasarkan data dari Ernst & Young, 34% organisasi menganggap ancaman terbesar bersumber dari kecerobohan atau ketidaktahuan karyawan.

Dengan data yang dibagikan juga oleh Kofax ini menyimpulkan pelanggaran data layanan kesehatan, khususnya, semakin meningkat.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest