Ini 4 Juara Kompetisi Video AXIS Bertema Budaya yang Diikuti 250 Sekolah di Indonesia

Nextren.com - Banyak cara untuk menyuarakan indahnya budaya nusantara yang sangat beragam.

Bagi anak=anak muda, karya audio visual tentu menarik karena bisa dinikmati dan dibagikan ke seluruh warganet.

Hal itu terlihat dari kreasi para juara dari kompetisi video bertema budaya untuk para pelajar Indonesia yang digelar oleh AXIS.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 250 sekolah dengan 526 karya video ini berhasil terpilih empat SMK pemenang utama yaitu SMK TI Bali Global Badung - Bali, SMK Negeri 1 Sungailiat - Bangka Belitung, SMK Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi – Jawa Barat, dan SMK Negeri 1 Klaten - Jawa Tengah.

Mereka berhak atas hadiah utama senilai masing-masing Rp 50 juta.

Baca Juga: Regulasi Pajak di Netflix Mulai Berlaku Hari Ini, Begini SkemanyaHead Youth Marketing Communication XL Axiata, Randu Zulmi dalam keterangannya kepada Nextren (1/7), merasa sangat senang melihat besarnya antusiasme para peserta dalam kompetisi ini.

Hampir semuanya kreatif dan menunjukkan betapa mereka mampu memanfaatkan sarana teknologi digital untuk membuat konten-konten yang positif.

Hal ini pula yang menjadi tujuan XL Axiata melalui AXIS menyelenggarakan program kompetisi ini untuk memberikan kesempatan kepada mereka mengasah potensi bakat dan kreatifitas, guna mengangkat budaya dan kearifan lokal tempat mereka berada, sebagai aset wisata.

Mulai diselenggarakan sejak September - November 2019 lalu, terpilih empat karya video terbaik sebagai juara utama dan 20 karya video favorit.

Selain SMK TI Bali Global, tiga sekolah yang juga terpilih sebagai Juara Utama adalah SMK Negeri 1 Klaten, dengan karya berjudul Respatining Klaten, SMK Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi, Jawa Barat, berjudul Pencak Silat dan Seni Musik Sunda, SMK Negeri 1 Sungailiat, Bangka Belitung, berjudul Warisan – Tari Sambut, dankarya pelajar SMK TI Bali Global berjudul Budaya Tolong Menolong.Hadiah utama sebesar Rp 50 juta seharusnya berupa Pentas Seni di keempat sekolah pemenang.

Tetapi, karena adanya pandemi COVID-19 ini maka diberikan dalam bentuk beasiswa atau fasilitas sekolah sesuai dengan permintaan dari pihak sekolah.