Follow Us

160 Perusahaan Boikot Iklan di Facebook, Nilai Perusahaan Turun Rp 1025 Triliun

None - Senin, 29 Juni 2020 | 19:17
Donald Trump berhasil gunakan Facebook untuk kampanye pilpres AS tahun 2016

Donald Trump berhasil gunakan Facebook untuk kampanye pilpres AS tahun 2016

Nextren.com - CocaCola dan Starbucks bergabung dengan 160 perusahaan lainnya yang memboikot iklan di Facebook.

Ini buntut dari kasus ujaran kebencian Donald Trump yang dibiarkan platform media sosial tersebut.

Sebelum CocaCola dan Starbucks, dua merek ternama lainnya yang menarik iklannya dari Facebook adalah Unilever, The North Face, dan Levi Strauss.

Akibat boikot besar-besaran ini nilai perusahaan turun lebih dari 8 persen menjadi sekitar 72 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1025 Triliun.

Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online

Dilansir dari The New Daily Senin (29/6/2020), Starbucks mengatakan akan menghentikan sementara periklanan di semua platform media sosial, karena menganggap itu cara terbaik untuk membantu menghentikan ujaran kebencian.

Sementara itu CocaCola mengungkapkan, untuk sementara tidak beriklan di Facebook selama sebulan, untuk "menilai kembali kebijakan periklanan kami untuk menentukan apakah diperlukan perubahan".

"Tidak ada tempat untuk rasialisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasialisme di media sosial," kata pimpinan CocaCola Company, James Quincey.

Baca Juga: Paten Fitur Game di PlayStation 5 Ini Mirip Dengan Xbox Snap

"Kami juga berharap akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kami," lanjutnya dikutip dari The New Daily.

Lalu Starbucks pada Minggu (28/6/2020) berujar, akan "melakukan diskusi internal bersama mitra media dan organisasi hak sipil, untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian."

Namun, penarikan iklan sementara oleh Starbucks tidak mencakup YouTube yang dimiliki oleh Google dan Alphabet, demikian laporan CNBC.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest