Nextren.com - Persaingan perusahaan startup besar di Indonesia terus berlangsung dengan sengit.
Termasuk pula startup di bidang pembayaran digital (e-wallet), yang kini di Indonesia dikelola oleh GoJek, OVO, DANA, dan LinkAja.
Setelah berhembus sejak tahun lalu, kini muncul lagi kabar bahwa startup fintech terkemuka di Indonesia OVO dan DANA telah sepakat untuk merger.
Rencana merger tersebut dilakukan untuk mengurangi aksi bakar uang sekaligus menyaingi dompet digital lain, GoPay.
Baca Juga: Layanan Pengiriman Uang ke Luar Negeri Topremit, Perluas Layanan ke Inggris dan Eropa
Seperti diberitakan Bloomberg Sabtu (13/6), menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, Ovo dan Dana mengesampingkan perbedaan dalam penilaian dan struktur perusahaan.
Pasalnya mereka punya tujuan yang sama, yaitu untuk menekan aksi 'bakar duit' yang kerap dilakukan dalam persaingan sesama start up.
Jika terlaksana, maka merger ini akan membuka peluang terbentuknya platform pembayaran digital terbesar di Indonesia.
Soalnya, OVO dan GoPay mengklaim sebagai platform e-wallet terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Oppo A92 Disney dan Pixar Toy Story Bundling Bisa Dibeli di Tokopedia
Para pemain e-wallet di Indonesia telah terperosok dalam pertempuran untuk memimpin pasar digital, seperti dilansir dari Bloomberg.
Maka Gojek bergerak cepat untuk memperluas layanan keuangannya dengan menggandeng Facebook dan PayPal untuk memperkuat bisnisnya.