Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Yuk Kenali Lebih Dekat Keamanan Beberapa Platform Video Conference

Zihan Fajrin - Minggu, 14 Juni 2020 | 16:48
Ilustrasi video call

Ilustrasi video call

Nextren.com -Platform atau aplikasi video conference menjadi tempat yang paling dicari oleh pekerja dan pelajar sejak adanya anjuran berada di rumah saja akibat Covid-19.

Selama hadirnya platform video conference, terdapat juga sebuah masalah yang harus dipikirkan oleh pengguna yaitu soal keamanan.

Contoh aplikasi Zoom yang mengalami kebobolan beberapa kali, karena sistem panggilan video mereka yang tidak terenkripsi.

Walau begitu, Zoom saat ini sudah menghadirkan fitur videoconferencemereka yang terenkripsi dan dijamin aman dengan layanan berbayar.

Baca Juga: 5 Aplikasi Video Call Rekomendasi Dari Oppo Untuk Silaturahmi Online

Bahkan meskipun 'new normal' telah dilaksanakan, panggilan video masih merupakan alternatif terbaik untuk melaksanakan rapat bisnis, homeschooling, berkonsultasi dengan dokter, dan mengobrol dengan teman.

Menjaga keamanan adalah salahsatu hal yang harus diperhatikan teknologi untuk membuat pengguna percaya.

Menurut Mozilla, terlepas dari meningkatnya kesadaran mengenai keamanan perangkat-perangkat yang terhubung dengan internet, sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak terlalu memperhatikan keamanan aplikasi panggilan video yang mereka gunakan.

Mozilla sebagai advokat Internet sehat bekerjasama dengan Consumer International dan Internet Society untuk membentuk Lima Standar Keamanan Minimum (Five Minimum Security Standards) terkait masalah keamanan.

Baca Juga: Jaringan XL Axiata Jelang Lebaran, Streaming Naik 40 Persen Video Call Naik 5 Kali Lipat

Standar keamanan tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi perangkat yangterhubung Internet untuk memenuhi kebutuhan keamanan privasi oleh penggunanya.

Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh sebuah aplikasi sesuai dengan standar tersebut meliputi enkripsi, pembaruan keamanan (Security Updates), persyaratan kata sandi yang kuat (Strong Passwords), pengelolaan kerentanan (Vulnerability Management), dan praktik-praktik terbaik untuk privasi data (Privacy Practices).

Kemudian, peneliti-peneliti Mozilla menelusuri 15 aplikasi untuk mendapatkan informasi mengenai privasi dan keamanan.

Secara total, terdapat 12 aplikasi yang memenuhi Standar Keamanan Minimum Mozilla, termasuk Zoom, Google Duo/Hangouts Meet, Apple FaceTime, Skype, Facebook Messenger, WhatsApp, Jitsi Meet, Signal, Microsoft Teams, BlueJeans, GoTo Meeting, dan Cisco WebEx.

Baca Juga: Tips Membuat Password Akun yang Kuat Dari Mozilla Bagi Pengguna Internet

Sementara itu, terdapat tiga produk yang tidak memenuhi Standar Keamanan Minimum Mozilla, yaitu: Houseparty, Discord, dan Doxy.me.

Standar Keamanan Minimum tersebut hanya merupakan salah satu dari yang Mozilla temukan.

Mozilla juga menemukan persaingan sengit di ranah aplikasi panggilan video.

Seperti Zoom yang bertindak cepat untuk mengatasi masalah keamanan, karena melihat banyak pesaingnya.

Bentuk lainnya yang terjadi adalah, ketika suatu perusahaan menambahkan sebuah fitur yang sangat disukai banyak pengguna, perusahaan lain akan dengan cepat menambahkan fitur serupa ke dalam aplikasi buatannya.

Hal ini berkaitan dengan Zoom kembali dan Google Hangouts yang mempopulerkan fitur ‘one-click links’ untuk bergabung ke dalam meeting room, dan Skype baru-baru ini menambahkan fitur yang sama.

Selain itu juga menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam industri aplikasi panggilan video, mulai dari fitur-fitur hingga kebijakannya.

Mozilla juga mengatakan semua aplikasi menerapkan enkripsi dengan bentuk tertentu, namun tidak semua aspek keamanannya sama, yaitumenggunakan enkripsi end-to-end.

Fitur ini berfungsi sebagai keamanan aplikasi dimana hanya mereka yang menjadi bagian dari sebuah percakapan yang dapat mengakses konten percakapan tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini yang Perlu Kamu Ketahui Jika Memakai Jaringan Internet

Aplikasi lainnya ada yang menggunakan enkripsi client-to-server, serupa dengan yang diterapkan browser internetsaat mengakses situs web HTTPS.

Saat data bergerak dari satu titik ke titik lainnya, data tersebut tidak dapat dibaca.

Meskipun tidak seperti enkripsi end-to-end, setelah data sampai di server perusahaan, barulah data tersebut dapat dibaca.

Penemuan lainnya ialah aplikasi panggilan video untuk keperluan bisnis dilengkapi dengan serangkaian fitur yang berbeda dari aplikasi panggilan video untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Setelah Tutup 3 Bulan, Xiaomi Akan Buka Kembali Mi Store Jakarta Mulai 15 Juni

Aplikasi panggilan video seperti FaceTime, Google Duo, Signal, dan Houseparty memiliki serangkaian fitur aplikasi chatting dan panggilan video dengan kemudahan penggunaan.

Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan aplikasi panggilan video yangdiperuntukan bagi keperluan bisnis seperti Zoom, BlueJeans, GoToMeeting, Microsoft Teams, dan Cisco Webex.

Pengguna yang lebih menyukai sesuatu yang sederhana mungkin tidak akan terlalu cocok dengan aplikasi-aplikasi untuk bisnis tersebut, melainkan mereka akan menggunakan aplikasi panggilan video yang lebih umum dipakai orang.

Untuk pengguna aplikasi bisnis yang menginginkan serangkaian fitur yang lebih lengkap dan mampu untuk berlangganan akun premium, mungkin akan memilih aplikasi yang memang difokuskan untuk memenuhi keperluan bisnis.

Baca Juga: Aplikasi Zoom Kebobolan Lagi, Kali Ini Pidato Wapres Ma'ruf Amin Dipenuhi Banyak Coretan

Mozilla juga menyebutkan ada berbagai macam bentuk risiko pada aplikasi panggilan video.

Walaupun Facebook tidak menggunakan isi pesan yang Anda kirimkan sebagai target iklan, Facebook tetap mengumpulkan banyak informasi pribadi pengguna, serta informasi mengenai kontak Anda.

Selain itu, Whatsapp yang dikenal sebagai aplikasi chatting dan panggilan video, juga tidak lepas dari risiko keamanan.

Whatsapp memiliki nilai lebih karena menggunakan enkripsi end-to-end pada setiap pesan dan panggilan pengguna.

Namun sayangnya, sangat banyak informasi salah yang beredar melalui aplikasi ini, terutama pada masa pandemi seperti saat ini, berita konspirasi dan palsu banyak tersebar melalui Whatsapp.

Lebih jauh lagi, selain hasil penelitian mengejutkan di atas, Mozilla juga menemukan hasil penelitian positif.

Mozilla menemukan bahwa semua 15 aplikasi tersebut memiliki fitur perekam yang terpasang tetap (built-in), memungkinkan peserta panggilan mengetahui jika mereka sedang direkam.

Selain itu, mayoritas aplikasi tersebut memiliki kemampuan untuk mengatur panggilan video, sehingga mampu meminimalisir kejadian yang tidak disengaja dan tidak bertanggung jawab.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x