Menurut Farhan, hadirnya BSSN belum optimal, karena termasuk baru dan political will.
BSSN perlu ditingkatkan karena keberadaannya termasuk penting sebagai law enforcer di dunia digital.
Dengan begitu, pemerintah perlu untuk meningkatkan fokus SDM di bidang siber di Indonesia.
Baca Juga: Inilah Pentingnya Kode OTP Agar Terhindar Dari Tindak Kejahatan Siber
"Jumlah SDM di bidang siber ini harus banyak, contoh di India yang tidak hanya meningkatkan engineer digital tetapi jumlahnya sangat banyak," ujar Farhan.
Di Indonesia sendiri sudah mengalami kejahatan siber di setiap bulannya, dan tiga kejadian kebocoran data.
Menurut Tony, kejahatan siber terjadi di masa pandemi ini karena manipulasi psikologi atau magis.
Baca Juga: Cegah Penipuan Dengan Manipulasi Psikologis, Gojek dan Kemenkominfo Berikan Edukasi dan Sosialisasi
Manipulasi psikologis berarti aspek-aspek psikologis seseorang diolah untuk suatu keperluan.
"Manusia di tengah pandemi ini seperti dikejutkan oleh sesuatu (yang serba digital) jadi kurang waspada," ujar Tony.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat harus tetap waspada, cari sumber yang benar, jangan mudah untuk membagikan data pribadi, jangan memberikan kode OTP, dan hindari komunikasi di luar platform.
(*)