Follow Us

Donald Trump Perpanjang Durasi Pemblokiran Huawei Hingga Tahun 2021

Fahmi Bagas - Kamis, 14 Mei 2020 | 11:42
Donald Trump perkirakan vaksin virus corona siap pada akhir 2020.
The New York Times/Erin Schaff

Donald Trump perkirakan vaksin virus corona siap pada akhir 2020.

Nextren.com - Amerika Serikat diketahui memang telah melarang perusahaan asal negaranya untuk berkolaborasi dengan beberapa merek dagang asal Tiongkok.

Salah satunya saja Huawei yang merupakan salah satu perusahaan teknologi asal negeri tirai bambu tersebut.

Ya, Donald Trump melarang kerja sama dengan pihak Huawei dikarenakan adanya dugaan-dugaan negatif.

Trump menuduh bahwa Huawei merupakan perusahaan yang menjadi mata-mata Tiongkok untuk menyelidiki Amerika.

Baca Juga: Huawei Indonesia Hadirkan 2 Laptop dan Tablet Sekaligus Secara Online

Jadi para pertengahan tahun lalu, Presiden Amerika Serikat itu secara resmi memblokir Google dari Huawei.

Tepat di bulan Mei 2019, Trump menandatangani kebijakan baru tersebut.

Kebijakan itu berisikan tentang Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang memberikan presiden wewenang mengatur perdagangan dalam menanggapi keadaan yang mengancam Amerika Serikat.

Akibatnya, hingga saat ini Huawei tidak memiliki layanan Google Mobile Services (GMS) di perangkat-perangkat terbarunya.

Melansir dari MobileSyrup, pada hari Rabu diketahui Presiden AS tersebut kembali melakukan penandatanganan terkait pemblokiran kolaborasi perusahaan Amerika dengan Huawei.

Dengan adanya tanda tangan baru, dapat dipastikan kalau Huawei akan kehilangan GMS selama satu tahun ke depan.

Selain itu, Amerika juga menambahkan daftar aplikasi asal negaranya yang tidak bisa diakses oleh perangkat Huawei.

Beberapa aplikasi itu antara lain Spotify, Instagram, dan Uber.

Baca Juga: Tanpa Google Play, Huawei Yakinkan AppGallery Tetap Akan Berkembang

Tangkapan layar Huawei Mobile Services.
Huawei

Tangkapan layar Huawei Mobile Services.

Untuk menangani hal ini, sebenarnya Huawei sudah meluncurkan sebuah layanan alternatif lewat Huawei Mobile Services (HMS).

Namun, sepertinya upaya Huawei untuk bisa menandingi atau setara dengan GMS masih cukup jauh.

Hal itu lah yang membuat masyarakat awam berpikir beberapa kali lagi untuk membeli perangkat Huawei.

Tapi tidak menutup kemungkinan juga kalau Huawei akan bisa kembali menikmati layanan GMS.

Baca Juga: Huawei Launching Aplikasi AppSearch Untuk Maksimalkan Kinerja HMS

Pasalnya, Google sedang berupaya untuk menjadi perusahaan yang masuk ke dalam daftar pengecualian pemerintah AS layaknya Microsoft.

Untuk kepastiannya mari kita tunggu saja hasilnya hingga tahun 2021 mendatang.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest