Nextren.com - Kondisi work from home saat ini telah dianggap sebagi sebuah kenormalan yang baru bagi sebagian orang.
Bekerja tanpa harus keluar rumah selama masa karantina membuat banyak kegiatan yang awalnya dilakukan secara langsung dapat diubah menjadi mode daring.
Tak terkecuali dengan perusahaan media sosial Twitter yang bermarkas di Amerika.
Twitter memang menjadi salah satu perusahaan yang mendukung adanya kebijakan work from home sebelum status pandemi disematkan untuk COVID-19.
Baca Juga: Twitter Ikuti Google Untuk Rumahkan Karyawannya Akibat Virus Covid-19
Meski begitu, perusahaan ini masih sempat membuka kantornya hingga awal Maret 2020.
Tapi setelah itu, kantor Twitter di seluruh dunia sudah ditutup dan semua karyawan diharuskan bekerja dari rumah masing-masing.
Melansir dari PhoneArena, Jack Dorsey selaku pemilik Twitter mengatakan bahwa karyawannya saat ini bisa terus bekerja secara jarak jauh selama yang mereka inginkan.
Baca Juga: Cara Menghapus Mention Dari Orang yang Tidak Diinginkan di Twitter
Namun, hal ini tidak bisa berlaku untuk semua staff di perusahaannya tersebut.
Untuk para pekerja yang diperbolehkan bekerja dari jarak jauh, Twitter akan memberikan peraturan berupa laporan yang lebih ketat.
Jack Dorsey juga mengklaim bahwa dengan adanya kebijakan bekerja di rumah ini dapat meningkatkan tunjangan sebesar 1.000 USD bagi seluruh pekerja.