Nextren.com - Sudah banyak kita dengar kasus penipuan lewat transaksi digital terjadi dengan beragam cara.
Ada saldo GoPay artis yang dibobol dibobol hingga jutaan, ada yang mengalami penipuan transaksi online, bahkan ada kasuspemalsuan identitas untuk mengambil alih rekening bang online yang merugikan ratusan juta rupiah.
Saat ini, percobaan kejahatan pembobolan rekening perbankan meningkat, di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja dari rumah, mendorong transaksi perbankan lebih banyak dilakukan secara digital saat ini.
Baca Juga: Kronologi Bobolnya Rp 300 Juta Rekening Wartawan Senior, Ambil Alih Nomor Hape Dengan KTP Palsu
Para penjahat mencoba mencari kesempatan di tengah kenaikan transaksi digital, baik lewat mobile banking maupun internet banking.
Percobaan pembobolan rekening nasabah lewat pengalihan kode one time password (OTP) meningkat sangat pesat.
Hal itu diungkapkan oleh Donsuwan Simatupang, Direktur Kelembagan Bank Mandiri.
Oleh karena itu, ia mengingatkan nasabah meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan transaksi secara digital.
Baca Juga: Akibat Orderan Fiktif Rp 2,7 Juta, Grab Ganti Rugi Lalu Blokir Pemesannya
"Percobaan criminal fraud meningkat. Kami ingatkan password dan kode OTP tidak dibagikan kepada siapapun, termasuk kepada petugas bank," kata Donsuwan dengan tegas saat paparan outlook ekonomi secara virtual, Jumat (8/5).
Saat ini perbankan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan secara online di tengah kampanye pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi corona.