Follow Us

Peneliti Kembangkan Sensor Sidik Jari yang Bisa Deteksi Pemakai Narkoba Hanya 2 Menit

Wahyu Prihastomo - Jumat, 07 Februari 2020 | 19:00
Pengguna kokain bisa diketahui hanya dari sidik jarinya saja
Kolase: Mirror.co.uk, BBC

Pengguna kokain bisa diketahui hanya dari sidik jarinya saja

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren - Kalau bicara soal sensor sidik jari, mungkin yang ada di bayangan kalian adalah sistem keamanan.

Sekarang sensor sidik jari memang sudah umum dipakai sebagai sistem keamanan baik di hape, tablet, atau bahkan laptop.

Baca Juga: Suka Pakai WhatsApp Web di PC? Hati-hati Klik Link Karena Data Bisa Dicuri

Sensor sidik jari juga pastinya sering kalian lihat di perkantoran sebagai alat absensi karyawan.

Tapi sekelompok peneliti berhasil menemukan manfaat lain dari teknologi sensor sidk jari.

Dengan sensor sidik jari yang mereka kembangkan, mereka bisa mendeteksi pengguna kokain hanya dalam waktu 2 menit saja.

Baca Juga: Gara Gara Pesan Kopi Sambil Pakai AirPods, Pemuda Ini Tidak Dilayani

Dilansir dari Mirror, Dr. Min Jan dari University of Surrey, Inggris, mengatakan, kalau sidik jari adalah cara yang baik untuk menguji penggunaan narkoba.

Menurutnya pengujian dengan sidik jari sangagt mudah dilakukan karena sidik jari sendiri sangat mudah didapatkan.

"Menggunakan metodologi dari kami, akan mungkin untuk menganalisis sampel sidik jadi untuk (pengguna) narkoba dalam waktu kurang dari 2 menit," katanya.

Baca Juga: PBNU Luncurkan 3 Aplikasi Digital untuk Masyarakat Nahdlatul Ulama dan Para Santri

Para peneliti memfokuskan pengamatan mereka pada zat benzoylecgonine yang diproduksi tubuh manusia.

Zat ini bisa memberi tahu apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak.

Menurut anggota peneliti lain, Dr. Catia Costa, metode seperti ini juga bisa digunakan untuk melacak heroin, ganja, atau bahkan amfetamin.

Baca Juga: Banyak Tersebar, Facebook Akan Hapus Semua Teori Konspirasi Tentang Virus Corona

"Kami senang tentang adanya kemungkinan untuk uji narkoba dengan sidik jari. Selain obat-obatan terlarang, kami menemukan fakta kalau metode ini bisa mendeteksi obat-obatan farmasi juga," ungkapnya.

Baca Juga: Tik Tok dan WhatsApp Jadi Aplikasi Populer di Kalangan Anak Anak, Ortu Sulit Melepasnya

Dalam serangkaian percobaan yang dilaporkan oleh Scientific Reports, metode ini terbukti berhasil memberi data yang akurat.

Sidik jari dikumpulkan dari orang-orang yang memang sedang membutuhkan rehabilitasi.

Baca Juga: Detektif Kepolisisian AS Akui Sistem Android Kini Lebih Sulit Dibobol Daripada iOS

Mereka juga mengaku mengambil atau menyentuh kokain dalam 24 jam terakhir.

Sebelum sidik jarinya dibaca, para subjek ini diminta mencuci tangan terlebih dahulu.

Peneliti meggunakan teknik pemindaian yang disebut rapid, high resolution mass spectrometry untuk mendeteksi hasilnya.

Baca Juga: Viral Bobolnya Rekening Ilham Bintang, Muncul Pihak Lain Kebobolan Setelah Sinyal Tiba-tiba Hilang

Untuk pengujian obat-obtan semacam ini, sangat enting untuk membedakan mana orang yang benar-benar memakai atau mana yang cuma sekadar menyentuhnya saja.

Setelah ini peneliti akan mengembangkan teknik ini secara lebih lanjut sehingga akurasinya jadi lebih baik.

Pemanfaatan teknologi juga tetap akan jadi poin utama dalam penelitian ini. (*)

Baca Juga: Peneliti Buktikan Smartband Fitbit Ternyata Bisa Memprediksi Kehadiran Flu

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest