Baca Juga: PBNU Luncurkan 3 Aplikasi Digital untuk Masyarakat Nahdlatul Ulama dan Para Santri
Para peneliti memfokuskan pengamatan mereka pada zat benzoylecgonine yang diproduksi tubuh manusia.
Zat ini bisa memberi tahu apakah seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak.
Menurut anggota peneliti lain, Dr. Catia Costa, metode seperti ini juga bisa digunakan untuk melacak heroin, ganja, atau bahkan amfetamin.
Baca Juga: Banyak Tersebar, Facebook Akan Hapus Semua Teori Konspirasi Tentang Virus Corona
"Kami senang tentang adanya kemungkinan untuk uji narkoba dengan sidik jari. Selain obat-obatan terlarang, kami menemukan fakta kalau metode ini bisa mendeteksi obat-obatan farmasi juga," ungkapnya.
Baca Juga: Tik Tok dan WhatsApp Jadi Aplikasi Populer di Kalangan Anak Anak, Ortu Sulit Melepasnya
Dalam serangkaian percobaan yang dilaporkan oleh Scientific Reports, metode ini terbukti berhasil memberi data yang akurat.
Sidik jari dikumpulkan dari orang-orang yang memang sedang membutuhkan rehabilitasi.
Baca Juga: Detektif Kepolisisian AS Akui Sistem Android Kini Lebih Sulit Dibobol Daripada iOS
Mereka juga mengaku mengambil atau menyentuh kokain dalam 24 jam terakhir.