Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com - Tahun 2019 merupakan tahun yang cukup sulit bagi produsen hape asal Tiongkok, Huawei.
Pada tahun 2019, Huawei alami tekanan dari Amerika Serikat terkait perizinan penggunaan teknologi hingga komponen pada hapenya.
Hasilnya, Huawei Mate 30 menjadi contoh bagaimana hape Android tanpa kehadiran layanan Google.
Baca Juga: Huawei Mate 30 Pro 5G Kalahkan Kamera Kerabatnya Sendiri di DxOMark
Hadir di kelas flagship dengan fitur segudang, ternyata tidak menjamin Mate 30 terjual laris.
Penyebabnya tentu saja karena tidak hadirnya beberapa layanan Google.
Di awal 2019, Huawei menargetkan mampu menjual 270 juta hape hingga akhir 2019.
Namun, rupanya Huawei menurunkan target tersebut baru-baru ini.
Baca Juga: Viral Orang Terkaya Indonesia Berharta Rp 522 Triliun Ini Makan di Warung Tahu Semarang
CEO Huawei, Richard Yu mengumumkan dalam rapat internal perusahaan bahwa diperkirakan hanya mampu distribusi 230 juta hape pada 2019.