Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Korban Tewas Tersambar Petir di Pinrang dan NTT, Akibat Pakai Hape di Sawah dan Bawah Pohon Saat Hujan Deras

None - Rabu, 04 Desember 2019 | 21:15
Ilustrasi petir
Wide Open Eats

Ilustrasi petir

Nextren.com - Banyak kejadian yang menunjukkan bahaya menelepon atau memainkan telepon seluler di bawah pohon, saat hujan deras, karena bisa tersambar petir.

Enam warga Pinrang tersambar petir di area persawahan di Kampung Sali sali, Desa Pancara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Selasa (3/12/2019).

Dari enam warga itu, lima selamat meski dua orang menderita luka.

Sedangkan seorang lainnya tewas di tempat.

Baca Juga: Gadis Bogor 6 Tahun Ini Tewas Tersambar Petir yang Mengalir Lewat Charger Hape

"Saat itu kami ada enam orang lagi mengerjakan proyek irigasi. Saat hujan kami berteduh di salah satu rumah sawah dekat irigasi."

"Kemudian petir menyambar tempat kami berenam berteduh. Tiga dari kami selamat, sementara dua orang luka dan satu teman kami tewas," kata Rahmat, salah satu korban Selamat, Selasa.

Warga lain yang selamat, Puang Nomi mengatakan, rekannya yang tewas, Ibnu Wahid, sedang menggunakan ponsel.

Puang memperkirakan, ponsel menjadi penyebab petir menyambar rumah sawah tempat mereka berteduh.

"Panton saat itu menggunakan telepon selulernya. kemudian petir menyambar tempat kami berteduh. Saya dan kelima pekerja lainnya terjatuh dari atas rumah sawah," ujar Puan.

Baca Juga: Bahaya Spyware Buatan Israel, Bisa Curi Data Dari Server Cloud

Kasat Reskirm Polres Pinrang AKP Dharma Perwira Negara mengatakan, korban meninggal telah diantar ke rumahnya.

Sementara dua korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

Polisi rencananya melakukan otopsi kepada korban meninggal dunia, setelah meminta persetujuan dari keluarga korban.

Tersambar di bawah pohon asam

Peristiwa yang sama juga terjadi Kampung Oenoni, Dusun 4, Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peristiwa itu menimpa Dona Riki Nenoliu (22), pemuda asal Kampung Oenoni.

Pemuda ini tewas disambar petir saat sedang asyik menelepon di bawah pohon.

Baca Juga: Ngeri, 2 Emak-Emak di Medan Lagi Video Call Tersambar Kereta Api, Seorang Tewas

Warga Pinrang tersambar petir, dua terluka, satu Tewas di tengah sawah
(KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN)

Warga Pinrang tersambar petir, dua terluka, satu Tewas di tengah sawah

Peristiwa itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019) siang.

"Kejadian kemarin siang. Korban, disambar petir saat menelepon menggunakan hanphone di bawah pohon asam," ungkap Jamari.

Kejadian bermula saat Riki bersama ibu kandungnya yang bernama Sarci Tanu dan dua orang adiknya berboncengan menggunakan dua sepeda motor.

Rombongan ini pulang dari Puskesmas Panite Kecamatan Amanuban Selatan, usai menjenguk saudara mereka yang menjalani perawatan medis.

Baca Juga: Ini Bahaya Memberi Anak Kecil Hape, Mirip Dengan Narkoba

Setelah tiba di lokasi kejadian, turun hujan lebat sehingga Riki memberhentikan sepeda motor untuk berteduh.

Sarci Tanu bersama kedua adik Riki, berteduh di bawah atap rumah dan duduk di atas tumpukan kayu.

Saat itu, ada telepon masuk dan Riki ingin menerima telepon sehingga Riki bergeser dan berdiri di bawah pohon asam.

"Ketika petir, korban tepat berada di bawah pohon asam sehingga tersambar petir dan langsung jatuh dan meninggal di tempat," ujar Jamari.

Ketika melihat Riki terjatuh, Sarci langsung datang dan memeluk Riki.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Main Ponsel di Tengah Sawah, 6 Warga Tersambar Petir, 1 Tewas"Penulis : Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x