Follow Us

Bumi di Ambang Kehancuran, 5 Teknologi Ini Dianggap Bisa Menundanya

None - Kamis, 19 September 2019 | 15:35
Iluatrasi polusi udara
The Hindu

Iluatrasi polusi udara

Ilmuwan terkemuka Stephen Hawking pernah memprediksi bahwa bumi hanya akan mampu bertahan sekitar 100 tahun lagi, sebelum hancur akibat ulah manusia sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Bumi dalam masalah yang serius.

Tetapi, selama di Bumi ini masih ada ilmuwan, kehancuran di planet yang kita tinggali ini bisa ditunda.

Berikut cara cerdik para ilmuwan untuk menunda hari kiamat, seperti dilansir dari Science Alert.

1. Mengubah Gas Karbondioksida (CO2) Menjadi Bahan Bakar

Peneliti di Kanada telah mengembangkan sebuah perangkat yang menghisap polusi CO2 dan mengubahnya menjadi bahan bakar.

Perangkat ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan start-up Carbon Engineering yang sebagian dananya disokong oleh penemu Windows Bill Gates.

Cara kerja teknologi ini adalah menyedot gas CO2 dari udara.

Kemudian dengan hidrogen yang telah dipisahkan oleh air, lantas hidrokarbon, sehingga bisa berfungsi sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Ini Makna Teknologi Menurut Mendiang Eyang BJ Habibie

2. Mengumpulkan Cacing untuk Memakan Sampah Plastik

Diperkirakan pada tahun 2050, jumlah ikan akan lebih sedikit dari jumlah sampah plastik yang terdiri dari gelas kopi atau kantong plastik.

Tetapi, untuk pertama kalinya pada akhir tahun 2015, ilmuwan menemukan bakteri yang ada di dalam usus seekor cacing yang mampu menghancurkan plastik.

Kabar baiknya, cacing ini juga mampu memakan styrofoam dan polystryne sebelum berakhir di laut atau pembuangan sampah.

Baca Juga: Graphene, Teknologi Baterai Baru Samsung Berkapasitas 45 Persen Lebih Besar dan Bisa Dicharge 5 Kali Lebih Cepat

3. Membersihkan Laut dengan Jaring Raksasa

Pemuda berusia 22 tahun bernama Boyan Slat menemukan ide yang cukup “gila” untuk mengatasi masalah limbah yang sudah mencemari lautan.

Pada 2014, ia mengusulkan untuk membuat filter raksasa berbentuk V dan membentangkannya ke lautan sehingga angin dan arus lautan akan mengumpulkan sampah melalui alat tersebut.

Kini, ia sedang membuat prototipe dan didukung oleh 15 perguruan tinggi serta pengumpulan dana yang sukses.

Baca Juga: Ibu Kota Akan Dipindah, Ini Teknologi Keamanan Yang Disarankan Dari Anti Sadap Hingga AI

4. Membuat Awan Berlian

Rekayasa kebumian dapat digunakan untuk membuat awan buatan yang bertujuan untuk menurunkan suhu bumi.

Dahulu, para ilmuwan menyarankan untuk memompa zat sulfur dioksida dalam jumlah besar ke dalam atmosfir.

Penelitian ini berhasil karena ketika terjadi erupsi gunung berapi, hasilnya terbukti dapat mendinginkan suhu bumi.

Dikarenakan zat sulfur tidak baik untuk pernapasan, mahasiswa Harvard menemukan ide yang lebih aman.

Baca Juga: Dari Tim Cook Hingga Bill Gates, Inilah Pekerjaan Awal 5 Bos Teknologi

Ide tersebut adalah melemparkan zat alumina dan serbuk berlian ke dalam atmosfir.

Awan berlian ini jauh lebih aman karena tidak beracun seperti sulfur.

5. Menggunakan drone untuk reboisasi

Mantan insinyur NASA Lauren Fletcher menemukan solusi reboisasi atau penanaman pohon kembali yang lebih cepat daripada sebelumnya.

Ia dan perusahaannya, BioCarbon Engineering, menggunakan drone untuk menanam pohon sebanyak satu juta per tahunnya.

Alasannya adalah manusia tidak mungkin mampu mengganti pohon yang ditebang untuk membangun rumah, perkebunan, dan pembuatan kertas setiap tahunnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bumi dalam Bahaya, Begini 5 Cara Ilmuwan "Menunda" Hari Kiamat"Penulis : Hana Nushratu

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest