Follow Us

Penelitian Buktikan Layanan Uber dan Lift Justru Menambah Kemacetan

Wahyu Prihastomo - Rabu, 07 Agustus 2019 | 11:42
ilustrasi aplikasi Uber
flicker

ilustrasi aplikasi Uber

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com - Uber dan Lyft adalah dua layanan transportasi online yang sangat populer di luar negeri.

Layanan ini tentunya hadir sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas karena mengurangi penggunaan mobil pribadi.

Tapi nyatanya sejumlah penelitian terus membuktikan kalau layanan mereka justru tidak memberikan dampak apa-apa untuk kondisi lalu lintas.

Penelitian yang terbaru dirilis oleh lembaga konsultan transportasi Fehr & Peers yang mencatat angka perjalanan kendaraan di sejumlah kota besar.

Baca Juga: Uber PHK 400 Karyawan Marketingnya, Diduga Alami Masalah Finansial

Mengutip The Verge, Beberapa kota tersebut di antaranya Boston, Chicago, Los Angeles, San Francisco, Seattle, dan Washington DC.

Penelitian ini membuktikan kalau Uber dan Lyft masih memberikan dampak kemacetan yang signifikan.

Saat ini Uber sedang mencoba pengoperasian mobil tanpa sopir.

Saat ini Uber sedang mencoba pengoperasian mobil tanpa sopir.

Angka ini dihitung dalam VMT (Vehicle Miles Traveled) atau jumlah jarak tempuh kendaraan.

Baca Juga: Survei Transportasi Paling Aman Pilihan Warga: Ojek Online, Taksi Online, KRL atau Busway?

Di San Francisco, Uber dan Lyft menyumbang 13,4 persen dari keseluruhan perjalanan kendaraan.

Sementara di Boston sebanyak 8 persen, dan Washington DC sebanyak 7,2 persen.

Walaupun terlihat kecil, tapi di secara keseluruhan nyatanya armada mereka punya jumlah yang terus bertambah.

Hasil ini rupanya dua kali lipat lebih besar dari dugaan awal Fehr & Peers.

Baca Juga: Perluasan Jaringan 4G di Sulawesi Selatan Siap Layani Kebutuhan Industri Besar

Ciri khas mobil penyedia layanan Lyft

Ciri khas mobil penyedia layanan Lyft

Transportasi online seberti Uber dan Lyft yang menggunakan mobil ini memang sering menimbulkan keraguan.

Terutama untuk kasus satu mobil untuk satu penumpang yang dirasa tidak efisien.

Belum lagi mobil tanpa penumpang yang berkeliling kota untuk mencari pelanggan.

Banyaknya penggemar layanan seperti ini juga menyebabkan pembelian mobil baru jadi bertambah karena ingin mencoba pekerjaan menjadi sopir transportasi online.

Walaupun demikian, penggunaan layanan seperti Uber dan Lyft masih jadi favorit sebagai alternatif transportasi umum.

Baca Juga: Fitur

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest