"Padahal, pola perilaku itu bisa mewujud dalam berbagai bentuk, misalnya obsesi pada makanan, melukai diri, atau mengirim teks bernuansa seks," katanya.
Di kliniknya, Saligari, mengatakan bahwa dua pertiga pasiennya adalah remaja berusia 16-20 tahun.
Baca Juga: Ini Cara Mudah Batasi Anak yang Kecanduan Youtube, Penting Buat Ibu!
Ia menyebut peningkatannya sangat dramatis dalam 10 tahun terakhir.
Dalam survei terbaru yang melibatkan 1.500 guru di Inggris terungkap, dua pertiga responden mengaku sadar murid mereka berbagi konten bernuansa seksual, dan sekitar 1 dari 6 anak sudah melakukannya sejak usia SD.
"Banyak pasien saya yang baru berusia 13-14 tahun dan melakukan sexting menganggap itu adalah hal yang normal," katanya.
Perilaku sexting itu bukan hanya mengirimkan kata-kata bermuatan seks tapi juga mengirimkan foto diri telanjang.
Baca Juga: PUBG Mobile Ingin Kurangi Kecanduan, Bakal Batasi Waktu Bermain 6 Jam Sehari
Hal itu dianggap normal jika orangtua atau orang dewasa tidak mengetahuinya.
Menurut Saligari, jika anak sejak kecil sudah diajarkan untuk menghargai dirinya, perilaku mengeksploitasi diri seperti itu tidak mungkin terjadi.
"Ini adalah isu menghargai diri dan identitas diri," katanya. (Lusia Kus Anna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memberi Anak Ponsel Sama dengan Memberinya Kokain"