Nextren.com - Perkembangan industri smartphone di Indonesia sangat pesat.
Tak heran jika banyak vendor masuk ke Indonesia membanjiri pasar dengan model-model baru.
Apalagi selera konsumen Indonesia juga berubah, makin cepat berganti model, dengan daya beli yang lebih kuat.
PasaransmartphoneIndonesia mengalami pergeseran dalam beberapa tahun terakhir. Konsumen menunjukkan kecenderungan semakin meminati produk yang berharga lebih tinggi.
Baca Juga: Huawei Diblokir di AS, Begini Kondisi Bisnisnya di Indonesia
Firma riset pasar IDC mencatat, pada tahun 2015 sebagian besar pasaransmartphoneIndonesia masih dikuasai ponselultra low-endberbanderol di bawah Rp1,4 juta (US$100), yakni 52,5 persen dari total angka pengiriman 29,3 juta unit di tahun tersebut.
Memasuki 2018, porsismartphone ultra low-enddi Indonesia sudah berkurang menjadi 24,5 persen dari angka pengapalan 34,8 juta unit.
Sementara itu, dalam kurun waktu yang sama, porsi ponsel menengah di kisaran harga Rp2,9 juta-5,7 juta naik dari hanya 7,4 persen menjadi 29,9 persen.
Artinya, konsumen Indonesia sudah lebih banyak meliriksmartphoneberharga lebih tinggi dibandingkan produk papan terbawah yang murah meriah.
Baca Juga: Grab Pamerkan Fitur Baru Grab Business Untuk Menunjang Para Pebisnis
IDC mencatat porsi pengapalansmartphonemenengah atas dan premium di atas Rp5,7 juta di Indonesia juga mengalami peningkatan antara 2015-2018, meski masih tergolong kecil dengan persentase di bawah 5 persen.