Nextren.com - Sebagai perusahaan global dengan skala raksasa, maka masalah yang dihadapi oleh Huawei tentu akan terasa di berbagai negara lain.
Kita belum tahu apa yang akan terjadi, namun bisa saja terjadi pengurangan karyawan Huawei di negara lain seperti sudah berlangsung di Amerika.
Bisa juga ada produk tertentu yang tidak bisa beredar lagi di Indonesia, karena larangan pemakaian prosesor dan sistem operasi yang banyak dipakai di gadget saat ini.
Seperti kita ketahui, Huawei Technologies Co. Ltd. dan 70 perusahaan afiliasi lainnya menjadi korban perang dagang antara dua negara raksasa Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Baca Juga: Lawan AS, China Punya Elemen Langka untuk Semua Perangkat Teknologi Termasuk Jet Tempur
AS pun telah melarang bisnis 5G Huawei dan memasukan Huawei ke dalam daftar hitam.
Artinya, Huawei dilarang membeli perlengkapan dan komponen dari perusahaan di AS tanpa persetujuan pemerintah Trump.
Tak hanya itu, Presiden AS Donald Trump juga melobi negara-negara lain untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringan 5G generasi terbaru karena masalah keamanan.
Trump menganggap Huawei sebagai perpanjangan tangan pemerintah Tiongkok dalam meretas keamanan nasional masing-masing negara.
Baca Juga: Imbas Perang Dagang As-China, Google Melarang Beberapa Fitur Android Ponsel Huawei
Bagaimana dampaknya blacklist Trump terhadap bisnis Huawei terutama produk seperti ponsel hingga perangkat untuk perusahaan telekomunikasi di Indonesia?
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Janu Suryanto mengungkapkan saat ini bisnis Huawei di Indonesia masih berjalan lancar dan Huawei masih bisa berjualan produk-produknya di pasar Indonesia.