Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Orang Indonesia Mulai Suka Beli Hape Mahal, Penjualan Hape Murah di Bawah Rp 1,4 Juta Turun

Adam Rizal - Jumat, 12 Juli 2019 | 19:49
Ilustrasi Penjualan smartphone
marketingland

Ilustrasi Penjualan smartphone

Sebagian besar pasaran ponsel Indonesia pada 2018 dikuasai oleh produk-produk low-end berharga antara Rp1,4 juta-2,9 juta (41,3 persen) danmid-rangeRp2,9juta -5,7 juta (29,9 persen dengan porsi gabungan sebesar 71,2 persen.

Konsumen lebih kritis

Market Analyst dari IDC Indonesia, Risky Febrian, mengatakan bahwa pergeseran selera konsumensmartphoneTanah Air yang menjadi makin "mahal" ini antara lain terjadi karena sikap mereka yang menjadi lebih kritis dalam melihat produk.

Harga tetap menjadi salah satu pertimbangan utama. Namun, konsumen masa kini juga jeli melihat spesifikasi dan fitur-fitur yang ditawarkan oleh sebuahsmartphone, terutama di segmen menengah di mana harga antar produk bersaing ketat.

Baca Juga: Pendapatan Bisnis Kamera Nikon Turun Hingga 18 Persen dari Tahun Lalu

Ilustrasi Mal Ambasssador

Ilustrasi Mal Ambasssador

Para pabrikan pun belakangan berlomba-lomba menerapkan inovasi baru, seperti kamerapop-up, desain kekinian, hingga pemindai sidik jari di layar untuk menarik minat pembeli.

"Fitur-fitur baru itu ya sebenarnya untuk meningkatkancompetitive offeringmereka daribrandlain," ujar Risky beberapa waktu lalu.

Menghadapi selera pasar yang berubah, para vendor mau tidak mau harus menyesuaikan diri. Samsung, sang pabrikan ponsel nomor satu di Indonesia, misalnya, belakangan bergerak dengan merombak lini ponsel bawah dan menengahnya agar lebih menarik.

Baca Juga: LG Mobile Sempoyongan Bisnis Ponsel di Indonesia, Xiaomi Penyebabnya?

Lini Galaxy J dipangkas karena dinilai sudah kehilangan pesona di wilayah kota-kota besar, digantikan oleh Galaxy A yang menjangkau range harga Rp1 jutaan hingga Rp5 jutaan.

Ada juga Galaxy M yang khusus menyasarmarket online. Selvia Gofar, Senior Product Marketing Manager Samsung Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh karakter konsumen Tanah Air yang sudah lebih "pintar" dan mengalami peningkatan kebutuhan soal penggunaan ponsel.

Source :Kompas.com

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x