Follow Us

Lawan AS, China Punya Elemen Langka untuk Semua Perangkat Teknologi Termasuk Jet Tempur

Wahyu Subyanto - Jumat, 31 Mei 2019 | 16:50
Tanah jarang, searah jarum jam dari pusat atas: praseodymium, cerium, lanthanum, neodymium, samarium dan gadolinium
U.S. Department of Agriculture / Peggy Greb

Tanah jarang, searah jarum jam dari pusat atas: praseodymium, cerium, lanthanum, neodymium, samarium dan gadolinium

Baca Juga: Huawei Diboikot AS, Perusahaan di China Bantu Subsidi Pembelian Produk HuaweiJepang menuduh Cina menghentikan pasokan tanah jarang karena alasan politik, memicu pengakuan di seluruh dunia tentang risiko ketergantungan pada satu pemasok. Sementara China sendiri membantah telah menghentikan pasokan.Beberapa pemasok alternatif mampu bersaing dengan Cina, yang merupakan rumah bagi 37% cadangan elemen langka itu (global rare earth).Tambang Mountain Pass California adalah satu-satunya fasilitas tanah jarang yang beroperasi di AS.

Baca Juga: Cari Sekutu, AS Ajak Korea Selatan Untuk Boikot Produk Huawei

Tapi MP Material, pemilik Mountain Pass, mengirimkan sekitar 50.000 ton konsentrat tanah jarang yang diekstraksi setiap tahun dari California ke Cina untuk diproses. Cina telah mengenakan tarif 25% untuk impor itu selama perang perdagangan.Australia Lynas Corporation Ltd minggu ini mengatakan pihaknya menandatangani nota kesepahaman dengan Blue Line Corp yang berbasis di Texas untuk membangun fasilitas pemrosesan tanah jarang di AS.Tanah jarang juga ditambang di India, Afrika Selatan, Kanada, Australia, Estonia, Malaysia, dan Brasil.

Baca Juga: Huawei Tetap Kuat Meskipun Diboikot Oleh Amerika Serikat Dan SekutunyaBagaimana bumi langka dipengaruhi oleh tarif AS?Sejauh ini, pemerintah AS telah membebaskan tanah jarang dari tarif barang-barang Cina.Pilihan untuk mengurangi ketergantungan pada impor Cina.Senator AS memperkenalkan undang-undang pada bulan Mei untuk mendorong pengembangan pasokan domestik. Daur ulang juga muncul sebagai sumber potensial untuk memasok mineral tanah jarang. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest