Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Tahun 2018 merupakan masa yang berat untuk Huawei, terutama semenjak Amerika Serikat dan sekutunya memboikot produknya.
Tidak hanya itu saja, Jepang juga ikut melarang adanya perangkat Huawei di negaranya, dan juga berita ditangkapnya CFO Wanzhou Meng di Kanada.
Namun menurut laporan terbaru dari Bloomberg, ternyata semua itu tidak memengaruhi kekuatan perusahaan teknologi raksasa China ini.
Baca Juga : Jepang Keluarkan Larangan Untuk Gunakan Jaringan Huawei Di Negaranya
Menurut laporan dari Bloomberg, ternyata Huawei memiliki tim riset rahasia yang secara aktif meneliti teknologi baru di markas utama Huawei di Shenzhen.
Bukannya perusahaan tersebut ketar ketir karena boikot Amerika, mereka malahan mencari teknologi yang bisa melepaskan ketergantungannya terhadap teknologi dari negara barat.
Menariknya, teknologi yang dikembangkan bukan hanya untuk smartphone saja, karena Bloomberg mengatakan adanya riset untukArtificial Intelligence(AI), cloud computing, dan teknologi chip.
Semuateknologi tersebut memiliki tempat yang penting untuk kelangsungan hidup China di masa depan, dan menjadi prioritas nasional utama.
Apalagi perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat semakinparah, dan kedua pihak telah menghalalkan beragam cara untuk menang.
Pada markas besar Huawei terlihat beragam display mengenai bagaimana bank, toko retail, dan jalan raya dapat mengambil keuntungan dariteknologi yang dihasilkan oleh perusahaan ini.
Tentu saja semua teknologi tersebut tidak dibuat di sembarang tempat, karena tidak jauh dari situ ada lab riset bernamaWhite House.