Bila kamu menonton film dengan adegan yang tidak mungkin terjadi, seperti The Avengers, Pacific Rim, atau Godzilla, dan kamu melihat ada manusia asli di sana, maka teknik ini yang digunakan.
Mesin AI tersebut akan mempelajari subyek dari gambar; itu sebabnya semakin banyak gambar yang tersedia sebagai pembelajarannya, seperti halnya gambar artis, maka akan semakin sempurna pula Deepfake.
Melalui teknik machine learning bernama Generative Adversarial Network, AI akan membuat simulasi penyempurnaan implementasi gambar tersebut ke dalam gambar atau video yang bergerak, dan mendapatkan pengalaman bagaikan melakukannya sebanyak jutaan atau bahkan puluhan juta jam.
Inilah faktor yang mengerikan dari machine learning yang dimiliki AI, karena mampu meningkatkan kemampuannya dengan luar biasa dan dilakukan hanya dalam waktu singkat.
Baca Juga : Video Game 3D Murni Buatan GPU AI NVIDIA Sukses Dimainkan
Saat ini, melakukan Deepfake menjadi semakin mudah karena adanya aplikasi untuk melakukannya dan tidak butuh komputer yang luar biasa kuat untukmenjalankannya.
Ancaman terbesarnya ternyata bukan hanyauntuk selebriti saja, karena siapapun yang punya persona online, misalnya pada media sosial, bisa dipalsukan.
Selama orang tersebut memiliki banyak foto muka di sana, maka orang yang jahat bisa dengan mudah mengambilnya dan menggunakannya untuk pembelajaran AI Deepfake.
Kemudian, orang tersebut tinggal merekam video dirinya sendiri untuk melakukan hal yang negatif, dan menggantinya dengan muka korbannya.
Itu sebabnya bahayanya tidak hanya terbatas pada orang yang terkenal saja, karena teknik ini bisa pula digunakan untuk melakukan balas dendam.
Baca Juga : Militer Inggris Pakai Robot Canggih Penjinak Bom, Bisa Rasakan Kabel Tersembunyi