Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Perkembangan teknologi Artificial Intelligence atau AI saat ini semakin pesat, dan akses untuk menggunakannya tidak lagi terbatas pada kalangan tertentu saja.
Sayangnya seperti teknologi lain, AI tidak hanya bisa digunakan untuk hal positif saja, melainkan juga hal negatif yang besar dampaknya.
Salah satu penyalahgunaan AI yang sedang ramai dibicarakan belakangan ini adalah Deepfake, yaitu proses yang mampu mengganti muka seseorang dengan muka orang lain.
Baca Juga : Peneliti Jepang Gunakan AI Untuk Sortir Dan Kenali Sel Kanker
Kasus yang sedang hangat dibicarakan mengenai Deepfake adalah munculnya video pornoyang dibintangi oleh Scarlett Johansson.
Tentu saja terbukti bahwa bintang Hollywood yang beken karena film Avengers tersebut tidak melakukannya.
Ternyata video tersebut menggunakan teknik Deepfake, dan mengganti muka bintang porno di sana dengan muka Scarlett Johansson.
Mungkin dahulu hal tersebut masih terbatas pada manipulasi muka di gambar saja dengan menggunakan Photoshop, tetapi teknologi AI ini mampu menggantinya untuk gambar bergerak di video.
Kemampuan Deepfake untuk menimpa muka seseorang dengan muka lain yang juga bergerak mengikuti ekspresi aslinya berasal dari proses pembelajaran mesin, atau machine learning.
Proses itu pula yang menjadi asal dari nama Deepfake, yaitu penggabungan antara deep learning yang merupakan bagian dari machine learning, dan fake (palsu).
AI yang digunakan untuk melakukan proses ini berbasis dari teknik Human Image Synthesis atau meniru gambar manusia yang biasa digunakan di dalam film.