Wah Bahaya Buat Pemudik Nih! Gunung Anak Krakatau Siaga dan Berpotensi Tsunami Saat Malam Hari

Selasa, 26 April 2022 | 16:19
PVMBG ESDM

Gunung anak Krakatau Jumat, 5 Februari 2022.

Nextren.com - Di tengah sukacita masyarakat yang sedang mudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman, ancaman datang dari Gunung Anak Krakatau.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, masyarakat di pesisir pantai selatan Jawa dan Sumatera diminta waspada terjadinya gelombang tsunami, terutama di malam hari.

Padahal saat ini di Selat Sunda sedang ramai aktifitas mudik masyarakat untuk merayakan lebaran tahun ini.

Pasalnya menurut Dwikorita dalam konferensi pers, Senin (25/4/2022), status aktivitas Gunung Anak Krakatau telah naik dari waspada (level II) ke siaga (level III).

Padahal di malam hari sulit untuk bisa melihat secara faktual, adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai.

Saat ini BMKG bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan terus memantau permukaan laut.

Baca Juga: Dampak Lockdown di China, Apple Kabarnya Bakal Alihkan Produksi Produk Baru ke Negara Lain

Ironisnya, menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, saat ini aktivitas masyarakat di sekitar Selat Sunda dan sepanjang Pantai Anyer sedang meingkat, menjelang Lebaran 2022.

Ia berharap masyarakat selalu memperhatikan informasi dari berbagai lembaga soal kondisi Gunung Anak Krakatau.

Jika ada kondisi-kondisi yang mengarah pada situasi potensi bencana, maka pasti akan diinformasikan.

Jadi masyarakat diharapkan memperhatikan instansi pemerintah, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau telah meningkat sejak Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB.

Adanya perubahan erupsi gunung api tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Eko Budi.

Awalnya erupsinya didominasi abu, lalu berubah menjadi tipe strombolian, yang menghasilkan berbagai lontaran lava pijar pada 17 April 2022.

Baca Juga: AS Targetkan Penambang Bitcoin Rusia untuk Sanksi Terbaru, Ikut Campur di Industri Kripto?

Selanjutnya, lontaran lava pijar itu lantas mengalir dan masuk laut pada Sabtu (23/4/2022).

Hujan abu disebut muncul di beberapa wilayah sekitar Gunung Anak Krakatau.

Untungnya, Kepala PVMBG Hendra Gunawan memastikan situasi itu tidak berbahaya hingga menyebabkan gangguan pada arus mudik.

Karena hujan abu adalah peristiwa yang biasa terjadi pada sebuah erupsi.

Bisa Dipantau Live

Aktivitas Gunung Anak Krakatau ini bisa dipantau secara langsung lewat situs magma.esdm.go.id yang dikelola oleh PVMBG.

Situs ini akan menampilkan beberapa informasi terkait aktivitas vulkanik gunung berapi yang ada di Indonesia, termasuk aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang saat ini berstatus Siaga level III.

Informasi aktivitas gunung berapi akan ditampilkan secara berkala dari hari ke hari.

Di situs tersebut, masyarakat bisa melihat peta yang dilengkapi dengan KRB (Kawasan Rawan Bencana).

Selain peta, situs magma.esdm.go.id juga akan memberikan informasi terkait iklim dan kondisi cuara di sekitar gunung berapi.

Dari tangkapan layar tentang aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berstatus Siaga level III, disebutkan bahwa pada Senin (25/4/2022) sore sekitar pukul 18.30 WIB, cuara berawan, angin lemah ke arah timur laut, suhu udara 31-33 derajat celcius, dan kelembaban 42-50 persen.

Ada pula informasi terkait pengamatan kegempaan, di mana laporan terakhir menyebut terjadi satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 4-50 mm, dominan 10 mm.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya