Nextren.com - Dalam satu dekadeterakhir, Apple telah berkembang menjadisatu diantara beberapa produsen produk gadget terbaik di dunia.
Banyakproduk Apple dengan berbagai macam tipe yang telah diproduksi.
Apple sendiri memproduksiproduknya di sejumlah negara di dunia, salah satunya di China.
Apple dengan beberapa suppliernyadiketahui memiliki unit produksi di negara berjuluk tirai bambu tersebut.
Baca Juga: Produksi iPhone di China Diklaim Akan Tetap Aman Meski Tengah Lockdown
Produksi produk Apple di China sendiri sudah berlangsung selama bertahun-tahun lamanya.
Bahkan, China juga menjadi tempat diproduksinya produk-produk baru besutan Apple.
Sebagai contoh, iPhone 13 Series yang rilis di bulan September tahun lalu juga diproduksi di China.
Namun dilansirdari9to5mac, Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan rencana untukmemproduksi produk barunya di negara lain.
Kabar terebut disebarkan oleh analis TFInternational Securities, Ming-Chi Kuo, lewat cuitan di akun Twitternya. Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Ming-Chi Kuo menuliskan, Apple sejatinya sudah berencana membangun unit produksi produk barunya di negara selain China.
Terlebih setelah virus COVID-19 pertama kali mulai menyebar di China tahun 2020 lalu.
Namun menurut Ming-Chi Kuo, rencana tersebut hanya sebatas usulan dan tidak pernah masuk ketahap yang lebih serius.
Namun belakangan ini, usulan tersebut dilaporkan sudah berkembang ke tahap realisasi.
Adapun penyebabnya adalah kenaikan signifikan infeksi virus Corona di China yang menyebabkan negara tersebut harus masuk fase lockdown.
Baca Juga: Tak Lagi Bergantung China, Apple Mulai Produksi iPhone 13 di India
Produk Apple sendiri sudah mulai diproduksi di negara lain seperti Taiwan dan India.
Sementara itu, laporan terbaru menyebutkan bahwa lockdown di China sudah mempengaruhi produksi dan pengirimanproduk Apple.
Misalnya saja Mac yang dikabarkan mengalami kendala produksi sehingga menyebabkan keterlambatan pengiriman kepada pembeli.
Dengan serangkaian gangguan tersebut, bukan tidak mungkin Apple akan benar-benar membangun unit produksi produk barunya di negara selain China. (*)