Follow Us

Polisi Sita Rp 12 Juta Pelaku Hoax, Ini Analisa Cara Dapat Duit Dari Sosmed

Wahyu Subyanto - Sabtu, 10 Maret 2018 | 20:20
Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Irwan Anwar saat konferensi pers pengungkapan pelaku penyebar hoaks dan fitnah. Konferesi pers dilaksanakan di Kantor Dittipid Siber Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018)
kompas.com

Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Irwan Anwar saat konferensi pers pengungkapan pelaku penyebar hoaks dan fitnah. Konferesi pers dilaksanakan di Kantor Dittipid Siber Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018)

Laporan wartawan Nextren, Wahyu S.Nextren.grid.id- Minggu lalu kita disibukkan oleh perbincangan panas tentang tertangkapnya grup membuat hoax, MCA Family.Pihak kepolisian mengatakan para pembuat hoax itu punya maksud menimbulkan kekacauan di masyarakat, dengan cara bekerjasama dalam kelompok besar secara online di berbagai kota.Berikutnya tertangkap lagi pembuat hoaks berinisial BK (30 tahun), yang mengaku berbuat sendirian, dengan tujuan untuk mencari uang.Seperti dilaporkan kompas.com (8/3), tersangka penyebar hoax dan fitnah berinisial BK (30) yang ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengaku bekerja seorang diri.

(BACA : 3 Langkah Mudah Gandakan Beberapa Aplikasi Sekaligus, Pernah Coba? )Kegiatannya menyebarkan hoax, mulai dari isu kebangkitan PKI, penganiayaan ulama, serta fitnah kepada Presiden Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri hingga Prabowo Subianto, yang diakuinya bukan pesanan siapa-siapa. Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar, mengungkapkan bahwa saat ditangkap, sisa uang dari Google Adsense yang ada di akun BK ini mencapai 900 dollar Amerika Serikat (Rp 12,4 juta) .Cara kerja Google AdsenseUang Rp 12 juta yang ditemukan polisi dari pelaku hoax, tentu bukan jumlah yang sedikit jika didapat dari Google Adsense.Bagi yang belum tahu, Google Adsense adalah iklan yang dipasang secara otomatis oleh Google, pada sebuah blog atau situs.

Agar sebuah blog atau situs bisa menerima Google Adsense, harus mendaftar dulu dengan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.Google Adsense adalah program pengiklan yang paling digemari para blogger.

(BACA : Begini Cara Menyadap WhatsApp Pasangan, Selamat Tinggal Pelakor ! )Soalnya, iklan Google Adsense tidak mengganggu pengunjung dan iklan yang tampil cukup relevan dengan topik yang dibahas di blog.Jika lihai menarik pengunjung ke blog atau situs, maka penghasilan yang didapat cukup bagus.Cukup bekerja di depan depan komputer di mana saja, pemain Google Adsense bisa mendapatkan penghasilan lumayan.

contoh Google Adsense
bloggingspree

contoh Google Adsense

Google Adsense sendiri menggunakan sistem pembagian komisi dengan hitungan "Banyak-nya klik yang terjadi pada iklan" .Makin sebanyak klik yang terjadi, makin banyak juga penghasilan yang didapat.

(BACA : Harga Samsung Galaxy S9 dan S9 Plus Mulai Rp 11 Jutaan, Bisa Trade In! )Namun, selain banyaknya klik pada sebuah iklan Adsense, ada penentu lain jumlah penghasilan yaitu CPC.

CPC (Cost per Click) alias BPK (Biaya per klik), adalah harga yang diberikan untuk setiap klik yang terjadi pada sebuah iklan.Uang yang didapat dari Adsense sangat bervariasi, mulai dari 0,01 USD (Rp 137), namun rata-rata untuk blog bahasa Indonesia sekitar 0,03 USD (Rp 413) per klik.

Bagaimana pelaku hoax mendapat uang dari Adsense?Meski belum ada keterangan resmi dari polisi tentang cara pelaku mendapatkan uangnya, namun jelas disebutkan bahwa pelaku menyebarkan hoax dan fitnah di media sosial. Pelaku juga memiliki blog yang dibuat sama dengan sejumlah media massa terkenal, misalnya, Media Indonesia, Detik.com, dan Tempo.

(BACA : Samsung Resmi Rilis Galaxy S9 Enterprise Edition, Apa Bedanya Ya? )

Namun, konten pemberitaan pada blog itu seluruhnya negatif, karena sudah diolah atau diubah-ubah. Pelaku kemudian mengunggah isi blog ke Facebook.

ilustrasi memakai Facebook
thaivisa

ilustrasi memakai Facebook

Ia meng-hack akun Facebook orang lain dan mengunggah konten negatif di sana. Konten hoax yang diunggah antara lain isu kebangkitan PKI, penganiayaan ulama, dan penghinaan serta fitnah tokoh tertentu dan pejabat negara.

Kemungkinan besar pelaku mengaktifkan Google Adsense di blognya.Blognya mendapatkan aliran pembaca yang tinggi dari artikel yang dia sebarkan lewat Facebook.Apalagi artikel yang provokatif dan diolah sehingga membuat emosi pendukungnya memuncak, disebarkan ke sosial media sehingga mudah dibaca.

(BACA : Penasaran Lama Rata-Rata Pemakaian iPhone? Ini Kata Analis Industri )Pembaca yang setuju dengan isi artikel editan tersebut, tentu dengan sukarela akan menyebarkannya (share) ke akun-akun facebook dan media sosial lainnya.

ilustrasi pakai hape
gadgets360cdn

ilustrasi pakai hape

Maka klik ke blognya tentu makin tinggi, karena artikel hoaxnya sudah makin luas tersebar.

Uang yang didapat dari Adsense sangat bervariasi, mulai dari 0,01 USD (Rp 137), namun rata-rata untuk blog bahasa Indonesia sekitar 0,03 USD (Rp 413) per klik.

Maka bisa dibayangkan, untuk mendapatkan dana Rp 12,4 juta itu, iklan Adsense di blog pelaku hoax harus diklik sekitar 30 ribu kali.

(BACA : Advan Juga Sempat Keluarkan Hape Android Model Candybar, Murah Banget )

Untuk mendapatkan klik iklan hingga 30 ribu kali, secara kasar bisa diperkirakan dibutuhkan pengunjung 3 juta pembaca, karena tentu saja tak semua pembaca akan meng-klik iklan Adsense yang muncul.

Sebuah jumlah kunjungan yang cukup besar, sehingga terbayang ramainya pengunjung blog yang dimiliki pelaku hoax tersebut.

Facebook Instant Articles Ada lagi sumber uang yang bisa didapat pelaku dari menyebarkan hoax ini, yaitu lewat Facebook Instant Articles.Pelaku tinggal mendaftar ke Facebook dan memenuhi syarat yang ditentukan.Kemudian ia tinggal mengambil artikel hoax yang sudah dibuatnya dan menyebarkannya lewat saluran Facebook Instant Articles.Maka dari setiap artikel di Facebook Instant Articles yang dibaca oleh pengguna Facebook, pelaku akan mendapatkan uang sekitar USD 0.3 (Rp 4100).Ini tentu jumlah yang jauh lebih besar daripada yang bisa didapat dari Google Adsense.

(BACA : Selly, Aplikasi Keyboard Ajaib untuk Para Pelaku Toko Online )Nah dari uang sekitar USD 0.3 itu, pelaku mendapatkan bagi hasil sebesar 70 persen, dan Facebook mengambil 30 persen.

contoh FB Instant Articles
wersm

contoh FB Instant Articles

Facebook tentu punya algoritma dan cara tersendiri untuk menandai sebuah artikel sebagai hoax atau bukan.Namun pelaku juga punya pengalaman panjang untuk mengelabui sistem di Facebook tersebut, apalagi untuk artikel berbahasa Indonesia.Kita tunggu saja kejelasan kasus pelaku hoax ini dari pihak kepolisian.Namun yang jelas, cara seperti itulah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang dari penyebaran berita lewat blog dan Facebook. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest