Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Media sosial merupakan tempat yang paling diincar oleh pihak tertentu untuk menyebarkan propaganda dan ideologinya.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya bukti penggunaan akun Twitter yang sudah lama dan terlantar untuk menyebarkan ideologi teroris.
Melalui bantuan hacker yang berasal dari suporter ISIS, grup teroris tersebut berhasil mengambil alih akun lama yang masih memiliki ribuan, bahkan sampai puluhan ribu follower.
Baca Juga : Hacker Iran Berhasil Bobol Keamanan Berbasis Two Factor Authentication
Temuan ini ditemukan oleh peneliti keamanan cyber WauchulaGhost, dan cara yang digunakan oleh hacker tersebut juga bukanlah sesuatu yang baru.
Ternyata tidak sedikit akun terlantar yang ada di Twitter menggunakan alamat email yang telah habis masa berlakunya, atau memang tidak pernah ada.
Cara untuk membuat akun dengan menggunakan email yang sebenarnya tidak ada seperti ini memangsempat digunakan oleh pengguna Twitter, karena malas untuk membuatnya dan ingin cepat bercuit dengan temannya.
Lebih parahnya lagi, pengguna akun tersebut bahkan malas pula untuk mencari nama yang kreatif dan malahan menggunakan nama yang sama dengan emailnya.
Twitter juga tidak luput dari kesalahan, karena media sosial ini dahulu tidak melakukan konfirmasi email penggunanya selama kurang lebih 10 tahun lamanya.
Karena ini pula pengguna Twitter menjadi begitu banyak dan lingkungan media sosialnya menjadi tidak lagi sehat seperti yang terjadi saat ini.
Alamat email yang digunakan untuk membuat akun tersebut juga tidak disamarkan secara menyeluruh oleh Twitter, sehingga hacker dapat dengan mudah menebaknya.