Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Ancaman keamanan cyber merupakan sesuatu yang nyata dan patut ditakuti di era digital saat ini.
Password sudah tidak lagi menjadi kunci yangterjamin keamanannya, danTwo-Factor Authentication (TFA) menjadi kunci baru.
Namun kunci tersebut ternyata tidak seaman yang dikira, karena hacker dari Iran dikabarkan telah berhasil membobolnya.
Baca Juga : Dell Gagalkan Hacker Yang Berusaha Mengambil Informasi Konsumennya
Bila kamu asing dengan TFA, sistem keamanan ini akan mengecek dua kali ketika akun kamu diakses, dan biasanya dalam bentuk mengirimkan kode melalui SMS,menggunakan kunci digital seperti Google Authenticator, dan kunci fisikyang bentuknya mirip USB.
Dengan begitu, ketika ada akses masuk ke dalam akunmu, misalnya pada Gmail dan Yahoo Mail, kamu akan diminta untuk memasukkan kunci tambahan dalam bentuk TFA tersebut.
Kunci yang dinobatkan sebagai pengganti password tersebut ternyata berhasil dijebol oleh hacker yangbekerja untuk pemerintah Iran.
Hacker tersebut menyerang pemerintah Amerika Serikat dalam kampanyePhishing, dan korbannya adalah pejabat, aktivis, dan jurnalis.
Korban yang diincarnya dipastikan selalu menerima emailyang dilengkapi dengan perangkap phishing, yang berguna untuk mencuri data seperti nama, password, dan beragamdata lain.
Menurut laporan peneliti keamanan cyber dari firma keamanan Certfa Lab, korbannya adalah orang yang memiliki level keamanan operasional.
Untuk menjaring korbannya, email yang dikirimakan memberitahu hacker ketika korbannya membukanya secara real time.