Follow Us

Orang Swedia Tanam Chip Sebesar Butiran Beras ke Tubuh, Lebih Efisien

None - Minggu, 28 Oktober 2018 | 12:25
microchip di tubuh manusia
bbc.com

microchip di tubuh manusia

Selain itu, teknologi sekarang juga belum mumpuni untuk meretas sebuah chip.

"Lebih sulit untuk meretas sebuah microchip, apalagi itu (microchip) ada di dalam tubuh pengguna" ujar Jowan Osterlund, pendiri Biohax.

Untuk penggunaan sehari-hari, microchip tersebut mengandalkan teknologi komunikasi jarak pendek (NFC) yang akan bereaksi ketika dipicu oleh sistem, seperti sistem pembayaran, tiket kereta, kunci digital, sistem login dan sebagainya.

Baca Juga : Gara-Gara Pelanggaran Data, Yahoo Diharuskan Bayar Denda Rp 760 Miliar

Berkat fungsi itu, microchip diklaim dapat mempercepat rutinitas harian pengguna dan membuat hidup mereka lebih nyaman dengan mengakses rumah, kantor, dan gym semudah menggesekkan tangan mereka terhadap pembaca digital.

Penyematan microchip dalam tubuh diantarkan melalui alat suntik dengan mendorong alat tersebut ke bagian atas jempol, atau ke belakang telapak tangan, sesuai dengan yang diinginkan pengguna.

Jika mau mendapatkan teknologi ini, pengguna harus mengeluarkan biaya praktik sebesar 180 dolar AS atau sekitar Rp2,7 jutaan.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi Swedia, Epicenter, dilaporkan telah menanamkan microchip pada pekerjanya untuk kemudahan absensi, akses pintu, fasilitas kantor, dan lainnya.

Baca Juga : Perusahaan di Jerman Ini Larang Karyawan Punya WhatsApp di Hapenya

Selain itu, startup LinkedIn, juga telah menggunakan teknologi microchip ini seperti yang diketahui dari Dailymail, Jumat (26/10/2018).

Osterlund mengatakan teknologi ini berhasil diterapkan.

Sebab, perilaku transaksi orang Swedia sekarang ini sudah bergeser dari tunai ke pembayaran serba non-tunai (cashless society) dan mereka juga lebih mementingkan efisiensi daripada privasi.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular