Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Twitter Tak Bisa Lagi Diakses di iPhone Tipe Ini, Hapemu Termasuk?

Hesti Puji Lestari - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 13:59
Twitter Tak Bisa Lagi Diakses di iPhone Tipe Ini, Hapemu Termasuk?
Vanity Fair

Laporan Wartawan NexTren, Hesti Puji Lestari

NexTren.com - Siapa yang tak mengenal Twitter?

Aplikasi media sosial dengan lambang burung biru ini memang telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia.

Hal ini terjadi, sebelum Instagram dan Facebook mengambil tempatnya dari aplikasi paling banyak digunakan saat ini.

Namun dilansir NexTren.com dari Tech Cruch, ternyata Twitter akan mengakhiri dukungan untuk beberapa pengguna ponsel lawas loh.

(BACA:Beredar Samsung Galaxy Note 9 Replika HDC, Harganya Cuma Rp 1 Jutaan)

Ponsel android sih belum kena imbasnya, sebab saat ini hanya ponsel dengan iOS 9 ke bawah yang tak lagi disupport Twitter.

Jadi, pengguna iPhone 4 dan 4S harus memperbaharui perangkatnya jika mau tetap menggunakan aplikasi kicauan burung ini.

Akankah menurunkan pengguna Twitter?

Bisa dibilang raja sosial media yang ada saat ini adalah Instagram.

Bagaimana tidak, aplikasi ini memberimu berbagai kemudahan untuk mengekspresikan diri.

Mulai dari unggah foto, video, atau bahkan konten menarik lainnya.

Instagram merupakan salah satu aplikasi yang telah didownload lebih dari 1 miliar orang.

Bahkan, di akhir tahun 2018 ini, pengguna Instagram bertambah 300 juta loh.

Dilansir NexTren dari Business Insider, ternyata Instagram memuncaki klasemen aplikasi dengan tambahan pengguna terbayak di akhir tahun 2018 ini.

Aplikasi kedua adalah Facebook dengan tambahan anggota sebanyak 228 juta.

(BACA:Hanya Punya Notch Kecil, di Mana Lokasi Speaker Phone di Oppo F9?)

Urutan ketiga masih saja berasal dari perusahaan Facebook nih, aplikasi yang dimaksud adalah WhatsApp dan menempati posisi ketiga dengan tambahan pengguna 200 juta orang.

Disusul dengan Snapchat dengan tambahan 15 juta dan Twitter dengan tambahan pengguna 9 juta orang saja.

Jika dilihat, pertumbuhan pengguna Twitter lebih baik daripada tahun 2017 lalu yang hanya berada di angka 4 jutaan.

Namun, sebagai aplikasi yang telah lebih dulu berdiri, tentu ini bukan sebuah pencapaian yang bisa dibanggakan bukan?

(BACA:Ada yang Mengawasimu saat Kamu Buka Situs Porno, Siapa Bilang Aman?)

Apalagi ditambah dengan pemberhentian support di beberapa pengguna iOS 9.

Jika ternyata pengguna tersebut bukanlah penggemar Twitter, tentu mereka tak akan mendownload aplikasinya kembali kan?

Jadi, apakah ini akan berpengaruh dengan jumlah pengguna aplikasi ini? (*)

Ini Deretan Konten Negatif Yang Diblokir Twitter

Jejaring sosial Twitter yang didirikan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006 ini punya lebih dari 500 juta pengguna sejak Januari 2013 bakan terus meningkat.

Setelah beberapa waktu yang lalu, Twitter menghebohkan publik karena penambahan karakter dalam kolomnya.

Kini Twitter kembali datang dengan kabar menakjubkan.

(BACA:Kemampuan Hape Menurun Setelah 3-4 Tahun Dipakai, Ini Alasannya)

Dilansir dari Mashable, kabarnya perusahaan ini baru saja memperbarui pengaturanterkait dengan pembatasan konten kekerasan dan seksual loh.

Twitter sendiri telah menjabarkan contoh spesifik "kekerasan" dan "konten dewasa" yang tak diijinkan beredar di situsnya.

Gambaran kekerasan konten grafis menurut Twitter adalah:- saat seseorang meninggal,- kejahatan mengerikan atau adegan kecelakaan,- kerusakan fisik,- penyiksaan,- pemotongan dan mutilasi.

(BACA:Lebih Muda 72 Tahun, Xiaomi Saingi Samsung di Pasar India)

Sedangkan konten dewasa yang akan diblokir antara lain:- ketelanjangan penuh atau sebagian (close-up alat kelamin, bokong, atau payudara),- mensimulasikan sebuah tindakan seksual,- hubungan seksual atau tindakan seksual (mungkin melibatkan manusia, binatang humanoid, kartun, atau anime).

Sama halnya dengan berbagai aplikasi besutan Facebook, Twitter juga mulai aktif menanggulangi penyebaran konten negatif beredar di aplikasinya.

(BACA:Murah dan Bagus, 4 Hape Xiaomi Mumpuni Ini Malah Ditinggalkan)

Hal ini merupakan sesuatu yang baik, sebab penyebaran konten negatif memang harus dimulai dari batasan dan peraturan dari sebuah aplikasi itu sendiri.(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x